Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) didampingi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri), dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kanan) menyampaikan keterangan saat konferensi pers Hasil High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (31/1/2025). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/nz
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah berharap pemberian berbagai insentif fiskal mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan perekonomian nasional masih akan dihadapkan pada berbagai tantangan pada tahun ini. Melalui insentif fiskal, kinerja pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat lebih terjaga.
"Tentu Indonesia harus tetap menjaga pertumbuhan ekonomi," katanya, Jumat (31/1/2025).
Airlangga mengatakan dinamika global masih menjadi faktor yang akan terus mempengaruhi perkembangan ekonomi ke depan. Sejumlah risiko yang menjadi perhatian antara lain volatilitas harga komoditas, serta kebijakan perdagangan pemerintahan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Selain itu, persoalan kerentanan ketahanan pangan dan energi akibat perubahan iklim juga turut diperhatikan oleh pemerintah.
Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi global pada 2025 diperkirakan hanya sekitar 3,2%. Namun, pemerintah berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi tetap terjaga sebesar 5,2% seperti yang tercantum dalam APBN 2025.
Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, Airlangga menyebut pemerintah pada tahun ini akan memberikan berbagai insentif fiskal seperti bantuan pangan untuk 16 juta keluarga penerima manfaat pada Januari-Februari 2025, diskon tarif listrik pada Januari-Februari 2025, PPN DTP untuk sektor properti dan otomotif, serta PPh Pasal 21 DTP untuk pekerja di sektor padat karya.
"Kemudian, tentunya beberapa program lain seperti kita akan dorong juga program skema kredit untuk padat karya," ujarnya. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.