BANGLADESH

Juara Tahunan Wajib Pajak Besar, Perusahaan Rokok Setor Rp43 Triliun

Syadesa Anida Herdona | Jumat, 26 November 2021 | 12:00 WIB
Juara Tahunan Wajib Pajak Besar, Perusahaan Rokok Setor Rp43 Triliun

Ilustrasi. (Foto: vajiramias.com)

DHAKA, DDTCNews – Perusahaan rokok British American Tobacco (BAT) kembali masuk deretan 10 wajib pajak teratas di Bangladesh. Penghargaan tersebut diberikan oleh Unit Wajib Pajak Besar National Board of Revenue (NBR) untuk tahun pajak 2020-2021.

Ini bukan kali pertama BAT Bangladesh memenangkan penghargaan wajib pajak. Mereka sudah menjadi juara tahunan dalam beberapa tahun terakhir.

“BAT Bangladesh menjadi wajib pajak yang menyumbangkan pajak penghasilan tertinggi dalam kategori Manufacturing – Others”, tulis Dhaka Tribune, dikutip Jumat (26/11/2021).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Pada 2020-2021, BAT Bangladesh menyetor pajak penghasilan sekitar Tk900 crore, setara Rp1,5 triliun. Tak hanya itu, penerimaan sebesar Tk25.000 crore atau Rp41 triliun untuk PPN dan bea tambahan lainnya juga masuk ke kas negara.

Secara total, BAT Bangladesh setidaknya telah menyumbang Tk26.000 crore atau sekitar Rp43 triliun ke kas negara. Jumlah tersebut setara dengan 10% dari jumlah pendapatan dalam negeri pemerintah Bangladesh.

BAT Bangladesh menerima penghargaan di Officers’ Club yang berlokasi di ibukota negeri Bengal tersebut. Shehzad Munim selaku managing director dari BAT Bangladesh dan Sheikh Shabab Ahmed selaku kepala external affairs BAT Bangladesh berkesempatan menerima penghargaan.

Acara tersebut juga dihadiri oleh menteri keuangan AHM Mustafa Kamal sebagai ketua dewan juri. Tak hanya itu, hadir di antara mereka Abu Hena Md Rahmatul Muneem, ketua NBR dan Md Jashim Uddin, ketua Federasi Kamar Dagang dan Industri Bangladesh (FBCCI). (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Senin, 21 Oktober 2024 | 18:33 WIB PENDAPATAN NEGARA

Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

Senin, 21 Oktober 2024 | 17:30 WIB KAMUS PENERIMAAN NEGARA

Apa Itu Simbara?

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:30 WIB INFOGRAFIS

8 Program Hasil Terbaik Cepat Prabowo-Gibran

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN