PROVINSI JAWA BARAT

Januari 2022, Penerimaan Pajak 3 Kanwil DJP Jawa Barat Tumbuh Positif

Redaksi DDTCNews | Kamis, 24 Februari 2022 | 19:00 WIB
Januari 2022, Penerimaan Pajak 3 Kanwil DJP Jawa Barat Tumbuh Positif

Ilustrasi.

BANDUNG, DDTCNews – Ditjen Pajak (DJP) melaporkan penerimaan pajak dari 3 kantor wilayah (Kanwil) DJP di Jawa Barat mencapai Rp11,04 triliun pada bulan lalu, tumbuh 48,79% year on year (yoy).

Kepala Kanwil DJP Jawa Barat 1 Erna Sulistyowati mengatakan pencapaian tersebut setara dengan 9,72% target yang telah ditetapkan.

"Meski dilanda Omicron dan kenaikan harga bahan pokok, kami tetap optimis ekonomi akan terus membaik sehingga dapat mendorong pendapatan pajak," kata Erna dilansir ayobandung.com, Kamis (24/2/2022).

Baca Juga:
Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Lebih lanjut, Erna menyampaikan realisasi penerimaan pajak bulan lalu didorong pertumbuhan positif komponen pajak penghasilan (PPh) sebesar 22,31% serta pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) tumbuh sebesar 22,2%,

Sementara itu, Erna mengatakan penerimaan pajak Januari 2022 ditopang oleh 5 sektor dominan, yakni industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, real estate, konstruksi, serta sektor jasa keuangan dan asuransi.

"Khusus untuk di wilayah kerja Kanwil Jabar 1, industri pengolahan khususnya tekstil dan makanan memiliki kontribusi cukup besar terhadap pendapatan pajak sehingga perlu dijaga agar tetap tumbuh," katanya.

Baca Juga:
9 Jenis Pajak Daerah yang Dipungut Pemkot Tarakan beserta Tarifnya

Dia menambahkan, ke depan pihaknya akan terus gencar melakukan edukasi demi meningkatkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak.

Erna optimistis Kanwil DJP Jawa Barat dapat mencapai target akhir tahun ini meski pada awal tahun diwarnai dengan gelombang baru kasus Covid-19 akibat penyebaran dari varian Omicron.

Menurutnya, penerimaan pajak akan tetap naik karena masyarakat telah banyak beradaptasi di situasi yang belum normal. Buntutnya, aktivitas ekonomi juga ikut melonjak.

“Namun, perlu diwaspadai karena berpotensi memperlambat aktivitas ekonomi dan akan mempengaruhi penerimaan pajak,” ujarnya. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 08:30 WIB KOTA MEDAN

Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu