PMK 35/2019

Ini Kriteria Bentuk Usaha yang Dianggap Sebagai BUT

Redaksi DDTCNews | Jumat, 05 April 2019 | 16:41 WIB
Ini Kriteria Bentuk Usaha yang Dianggap Sebagai BUT

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews Ada beberapa kriteria yang membuat suatu bentuk usaha dikelompokkan sebagai bentuk usaha tetap (BUT), sesuai Peraturan Menteri Keuangan No.35/PMK.03/2019.

Dalam pasal 4 ayat (1) beleid yang berlaku mulai 1 April 2019 itu disebutkan BUT merupakan bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi asing atau badan asing untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia, yang memenuhi tiga kriteria.

Ketiga kriteria itu antara lain pertama, adanya suatu tempat usaha (place of business) di Indonesia. Kedua, tempat usaha bersifat permanen. Ketiga, tempat usaha digunakan oleh orang pribadi asing atau badan asing untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan.

Baca Juga:
Munculnya Significant Robot Function dalam Atribusi Penghasilan BUT

Di samping itu, ada bentuk usaha lain yang dianggap sebagai BUT meskipun tidak memenuhi tiga kriteria tersebut. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam beleid itu menyebutkan 4 jenis bentuk usaha yang dianggap sebagai BUT tanpa harus memenuhi 3 kriteria itu.

Pertama, proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perakitan. Kedua, pemberian jasa dalam bentuk apa pun oleh pegawai atau orang lain, sepanjang dilakukan lebih dari 60 hari dalam jangka waktu 12 bulan.

Ketiga, orang atau badan yang bertindak selaku agen yang kedudukannya tidak bebas. Keempat, agen atau pegawai dari perusahaan asuransi yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang menenma premi asuransi atau menanggung risiko di Indonesia.

Baca Juga:
Jenis Penghasilan yang Termasuk Objek Pajak Bentuk Usaha Tetap (BUT)

Adapun pengertian usaha atau kegiatan yang dimaksudkan, seperti ditegaskan dalam pasal 4 ayat (3) mencakup segala hal yang dilakukan untuk mendapatkan, menagih, atau memelihara penghasilan.

Orang pribadi asing atau badan asing yang menjalankan usaha atau kegiatan melalui BUT wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Kewajiban itu dimulai saat orang pribadi asing atau badan asing menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui BUT di Indonesia.

Pendaftaran dilakukan paling lama sebulan setelah dimulainya usaha atau kegiatan melalui BUT di Indonesia. Jika ini tidak dilakukan, Dirjen Pajak dapat menerbitkan NPWP secara jabatan terhadap orang pribadi asing atau badan asing tersebut.

Baca Juga:
Hitung PPh, Ini 3 Poin Penting saat Menentukan Besaran Laba BUT

Orang pribadi asing atau badan asing yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui BUT sebagai pengusaha kecuali pengusaha kecil yang ditetapkan batasannya oleh menteri keuangan wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak (PKP).

Kewajiban melaporkan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP dilakukan paling lama akhir bulan berikutnya setelah bulan saat jumlah peredaran bruto dan/ atau penerimaan brutonya melebihi batasan pengusaha kecil yang batasannya ditetapkan oleh menteri kuangan. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 15:30 WIB HUT KE-17 DDTC

DDTC Gelar Temu Kontributor Buku Gagasan Perpajakan Prabowo-Gibran

Selasa, 17 September 2024 | 16:31 WIB ANALISIS PAJAK

Munculnya Significant Robot Function dalam Atribusi Penghasilan BUT

Jumat, 23 Agustus 2024 | 13:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Setruk Pembayaran Pulsa sebagai Faktur Pajak, Begini Aturannya

Jumat, 09 Agustus 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan Pencabutan Status PKP, Keputusannya Paling Lama 6 Bulan

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN