PENURUNAN TARIF PAJAK

Emiten Tidak Perlu Ajukan Permohonan untuk Dapat Diskon PPh Badan

Muhamad Wildan | Kamis, 27 Agustus 2020 | 13:35 WIB
Emiten Tidak Perlu Ajukan Permohonan untuk Dapat Diskon PPh Badan

Ilustrasi. (Foto: Antara)

JAKARTA, DDTCNews - Wajib pajak badan masuk bursa yang sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan fasilitas pengurangan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Badan 3% lebih rendah tidak perlu mengajukan permohonan untuk menikmati fasilitas tersebut.

Kasubdit Peraturan PPh Badan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Wahyu Santosa pemenuhan syarat untuk menikmati fasilitas tersebut cukup dilaporkan wajib pajak melalui pengisian surat pemberitahuan (SPT) secara self-assessment.

"Wajib pajak yang memenuhi syarat cukup melaporkan penghasilannya secara self-assessment dan menggunakan tarif 19% tahun ini apabila sudah memenuhi syarat. Bila tidak terpenuhi, maka wajib pajak menghitung PPh terutang dengan tarif umum," ujar Wahyu, Kamis (27/8/2020).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Seperti diketahui, pemerintah telah menurunkan tarif PPh Badan dari yang tahun lalu sebesar 25% menjadi sebesar 22% pada tahun ini hingga 2021 mendatang dan akan turun lagi menjadi sebesar 20% pada 2022 dan tahun-tahun selanjutnya.

Wajib pajak badan masuk bursa yang memenuhi persyaratan tertentu bisa mendapatkan fasilitas tarif PPh Badan 3% lebih rendah dari yang berlaku umum, yakni sebesar 19% pada 2020 dan 2021 lalu menjadi 17% pada 2022 dan tahun-tahun yang akan datang.

Sebagaimana yang telah ditentukan oleh pemerintah melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 30/2020, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan yang masuk bursa untuk mendapatkan fasilitas tarif PPh Badan 3% lebih rendah dari yang berlaku umum.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Perusahaan yang bisa mendapatkan fasilitas ini adalah wajib pajak dalam negeri yang 40% dari seluruh kepemilikan sahamnya diperdagangkan di bursa efek.

Sebanyak 40% dari saham yang dilepas ke bursa efek tersebut harus dimiliki oleh paling sedikit 300 pihak dan masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang ditempatkan atau disetor penuh.

Ketentuan minimal setor saham, jumlah pihak, dan persentase kepemilikan saham tiap pihak harus dipenuhi paling singkat 183 hari kalender dalam jangka satu tahun pajak. Pemenuhan persyaratan dilakukan wajib pajak perseroan terbuka dengan menyampaikan laporan kepada DJP. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 16:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Punya Usaha Kecil-kecilan, Perlu Bayar Pajak Enggak Sih?

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB