REVISI UU PAJAK

DPR Sebut RUU KUP Akan Dibahas Bulan Depan

Redaksi DDTCNews | Selasa, 26 September 2017 | 11:51 WIB
DPR Sebut RUU KUP Akan Dibahas Bulan Depan

JAKARTA, DDTCNews – Studi komparatif terhadap Rancangan Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (RUU KUP) akan dilakukan mulai Oktober 2018. Pemerintah dan DPR akan membahas lebih lanjut RUU KUP seusai studi komparatif tersebut.

Anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Soepratikno menegaskan RUU KUP segera dibahas lebih lanjut bersama pemerintah. Namun, pembahasannya masih menunggu RUU Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang masuk lebih dulu dan sudah dilakukan konsinyering.

“Panja (Panitia Kerja) sudah ada sebenarnya, tinggal cari masukan dari studi komparatif yang akan dilakukan bulan depan. Setelah studi itu selesai, RUU KUP baru bisa dikebut pembahasannya bersama pemerintah,” ujarnya kepada DDTCNews, Selasa (26/9).

Baca Juga:
Penduduk Mulai Menua, Thailand Kembali Dorong Reformasi Sistem Pajak

Hendrawan memproyeksikan studi komparatif terhadap RUU KUP bisa dilakukan dalam kurun waktu sepekan saja. Sayangnya, dia belum bisa memproyeksikan kapan RUU KUP bisa segera dibahas lagi dengan pemerintah.

“Karena ada reses dan hari-hari libur, maka untuk persoalan waktu masih perlu didiskusikan. Karena untuk menentukan waktu yang tepat dalam membahas RUU KUP bersama pemerintah,” paparnya.

Meski begitu, dia mengharapkan RUU KUP bisa rampung sesuai target yang ditentukan yakni pada Juli 2018. Pasalnya, cepat maupun lambatnya pembahasan RUU KUP masih bergantung kepada pembahasan RUU PNBP.

Baca Juga:
Transisi Pemerintahan Berjalan, DJP Fokus Amankan Penerimaan Pajak

Di samping itu, menurutnya terpisah maupun tidaknya Ditjen Pajak dari Kementerian Keuangan bukan menjadi tujuan pengubahan UU tersebut. Mengingat, terpisahnya Ditjen Pajak dari naungan Kementerian Keuangan sempat menimbulkan banyak asumsi.

Pasalnya dalam RUU KUP tertulis sebagai Badan Penerimaan Pajak (BPP), justru bukan lagi Ditjen Pajak seperti yang tertulis dalam UU KUP lebih lengkapnya UU nomor 16 tahun 2009 yang terakhir kali diubah.

“Menkeu bilang soal pengkajian RUU KUP yang harus menggunakan pendekatan ‘substance over form’. Jadi soal wadah, baik Ditjen Pajak menjadi badan tersendiri maupun tetap dalam naungan Kementerian Keuangan, hal itu jangan dijadikan tujuan revisi,” pungkasnya.


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 17 Oktober 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Transisi Pemerintahan Berjalan, DJP Fokus Amankan Penerimaan Pajak

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 16:45 WIB CORETAX SYSTEM

Ada Coretax Nanti, WP Tak Perlu ke KPP untuk Ubah Data Perpajakan

Minggu, 29 September 2024 | 11:01 WIB OPINI PAJAK

Reformasi Pajak dalam Transisi Suksesi Pimpinan Nasional

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN