CORETAX SYSTEM

DJP: Akun Wajib Pajak di Coretax Lebih Komprehensif dari DJP Online

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 26 Oktober 2024 | 09:00 WIB
DJP: Akun Wajib Pajak di Coretax Lebih Komprehensif dari DJP Online

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Akun wajib pajak atau taxpayer account management (TAM) yang tersedia dalam coretax administration system (CTAS) diklaim lebih komprehensif ketimbang DJP Online yang saat ini masih berlaku. Tidak hanya menampilkan informasi umum wajib pajak, TAM juga menampilkan informasi khusus seperti jenis pajak terdaftar, status, fasilitas aktif wajib pajak, dan lain sebagainya.

Penyuluh Pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Dua Bandung Susanto mengatakan lingkup informasi yang ada dalam TAM akan lebih menyeluruh dan lengkap dibandingkan dengan DJP Online.

“Informasi yang ada di TAM sudah sedemikian komprehensif dibanding kondisi yang ada selama ini di DJP Online,” ujarnya, dikutip pada Sabtu (26/10/2024).

Baca Juga:
DJP: Restitusi Bakal Bisa Dicairkan ke Rekening atau Deposit Pajak WP

Terdapat 6 informasi yang akan tertampil dalam ikhtisar profil wajib pajak, yaitu pertama, identitas wajib pajak. Identitas umum ini meliputi nama, nomor pokok wajib pajak, alamat, serta informasi kontak wajib pajak seperti email dan nomor telepon.

Kedua, informasi mengenai jenis pajak terdaftar yang menjadi kewajiban wajib pajak. Ketiga, informasi mengenai riwayat permohonan wajib pajak. Informasi ini meliputi riwayat kasus atau permohonan layanan yang sedang berjalan.

Terkait dengan kasus dan permohonan yang sedang berjalan coretax juga akan menampilkan status proses pengajuan tersebut, baik saat masih dalam proses ataupun saat sudah selesai.

Baca Juga:
Coretax DJP: NSFP Bakal Diberikan Otomatis Setelah PKP Submit Faktur

Keempat, TAM juga akan menampilkan riwayat saldo transaksi hak dan kewajiban perpajakan wajib pajak. Kelima, informasi mengenai daftar fasilitas perpajakan yang sedang aktif dimanfaatkan oleh wajib pajak. Keenam, terdapat daftar kode billing yang belum dibayar oleh wajib pajak.

Selain terdapat ikhtisar profil wajib pajak yang lebih komprehensif, TAM juga menghadirkan fitur Taxpayer Ledger yang menampilkan perincian transaksi wajib pajak yang terintegrasi dengan 4 proses bisnis.

Keempat proses bisnis tersebut meliputi nilai kurang dan lebih bayar surat pemberitahuan (SPT), nilai ketetapan pajak, nilai deposit pajak, serta nilai pengembalian kelebihan pembayaran pajak. (Syallom Aprinta Cahya Prasdani/sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 25 Oktober 2024 | 15:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP: Restitusi Bakal Bisa Dicairkan ke Rekening atau Deposit Pajak WP

Jumat, 25 Oktober 2024 | 10:30 WIB CORETAX SYSTEM

Coretax DJP: NSFP Bakal Diberikan Otomatis Setelah PKP Submit Faktur

Jumat, 25 Oktober 2024 | 09:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PKP Bakal Wajib Memerinci Data Penyerahan terkait Faktur Pajak Eceran

Kamis, 24 Oktober 2024 | 17:00 WIB CORETAX SYSTEM

Coretax DJP Mungkinkan Cabang untuk Bikin Bukti Potong PPh

BERITA PILIHAN
Sabtu, 26 Oktober 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP: Akun Wajib Pajak di Coretax Lebih Komprehensif dari DJP Online

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 08:30 WIB ARGENTINA

Gara-Gara Korup dan Gemuk, Argentina Bubarkan Otoritas Pajak

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 07:00 WIB KABINET MERAH PUTIH

Sri Mulyani Carikan Kantor untuk Kementerian Baru

Jumat, 25 Oktober 2024 | 22:15 WIB HUT KE-17 DDTC

Buku Gagasan Perpajakan Prabowo-Gibran, Wadah Kegelisahan Soal Pajak

Jumat, 25 Oktober 2024 | 22:08 WIB HUT KE-17 DDTC

Kontributor Luar Negeri Beri Testimoni terkait Buku Gagasan Perpajakan

Jumat, 25 Oktober 2024 | 21:30 WIB HUT KE-17 DDTC

Untuk Kontributor, DDTC Bagikan Buku Gagasan Perpajakan Prabowo-Gibran

Jumat, 25 Oktober 2024 | 21:15 WIB HUT KE-17 DDTC

DDTC Berikan Penghargaan untuk Pemenang Lomba dan Kontributor Buku

Jumat, 25 Oktober 2024 | 21:00 WIB HUT KE-17 DDTC

Kabinet Baru Perlu Baca Buku Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran