PENERIMAAN NEGARA

Dirjen Bea Cukai: Basis Pajak Kegiatan Impor Turun

Redaksi DDTCNews | Kamis, 14 November 2019 | 10:54 WIB
Dirjen Bea Cukai: Basis Pajak Kegiatan Impor Turun Ilustrasi.

LABUAN BAJO, DDTCNews – Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) masih mencatat pertumbuhan penerimaan hingga pertengahan November 2019. Namun, basis pajak untuk kegiatan impor secara konsisten mengalami tekanan pada tahun ini.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi dalam Press Tour APBN 2020 di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Menurutnya, penurunan realisasi tersebut tidak hanya terjadi dalam urusan kepabeanan tapi juga berlaku secara paralel untuk pajak dalam rangka impor.

Tax base impor kita alami penurunan menjadi minus hingga November ini,” katanya, Rabu (13/11/2019).

Baca Juga:
DJBC Rilis Aturan Baru soal Pelayanan Pengangkutan Barang Tertentu

Heru dalam pemaparannya menjelaskan untuk seluruh pungutan pajak dalam rangka impor mengalami pertumbuhan negatif, kecuali setoran PPnBM impor yang tumbuh 14,52% dengan realisasi penerimaan senilai Rp4,05 triliun.

Hingga 12 November 2019, penerimaan PPN impor tercatat senilai Rp146,1 triliun atau terkontraksi 7,19%. Kemudian, penerimaan pos PPh 22 impor senilai Rp46,5 triliun atau terkontraksi 0,82%. Sementara, penerimaan pajak dalam rangka impor lainnya tercatat senilai Rp228,1 triliun atau terkontraksi 5,45%.

Secara keseluruhan, setoran pajak impor ke kas negara hingga 12 November 2019 senilai Rp228,1 triliun. Realisasi tersebut tumbuh negatif 5,45% dari periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga:
Beri Asistensi, DJBC Harap Perusahaan Bisa Pertahankan Status AEO

Apabila total penerimaan DJBC digabungkan dengan setoran pajak impor, penerimaan tercatat senilai Rp362,1 triliun. Capaian realisasi tersebut mencatat pertumbuhan tipis sebesar 0,74% dari periode sama tahun lalu.

“Jadi kinerja impor 2019 dibandingkan 2018 secara umum masih jauh menurun,” imbuhnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 13 Februari 2025 | 13:30 WIB PER-23/BC/2024

DJBC Rilis Aturan Baru soal Pelayanan Pengangkutan Barang Tertentu

Rabu, 12 Februari 2025 | 17:17 WIB KEBIJAKAN BEA CUKAI

Beri Asistensi, DJBC Harap Perusahaan Bisa Pertahankan Status AEO

Selasa, 11 Februari 2025 | 14:00 WIB PMK 8/2025

Indonesia Kenakan Bea Masuk Tambahan untuk Dua Produk Wol Ini

Selasa, 11 Februari 2025 | 10:19 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Aturan Cukai Minuman Manis Digodok, DPR Beberkan PR Pemerintah

BERITA PILIHAN
Kamis, 13 Februari 2025 | 19:15 WIB PMK 11/2025

Tarif Efektif PPN atas Agunan yang Diambil Alih Tetap 1,1 Persen

Kamis, 13 Februari 2025 | 19:05 WIB FISIP UNIVERSITAS INDONESIA

Kagumi DDTC Library, Dekan FISIP UI: Harus Residensi di Sini!

Kamis, 13 Februari 2025 | 18:25 WIB KONSULTASI PAJAK

Ada Insentif PPh Pasal 21 DTP Terbaru, Bagaimana Cara Memanfaatkannya?

Kamis, 13 Februari 2025 | 18:00 WIB CORETAX SYSTEM

Coretax Tetap Jalan, DJP Diberi Waktu hingga April untuk Perbaikan

Kamis, 13 Februari 2025 | 17:15 WIB PER-10/PJ/2024

DJP Perbarui Aturan Soal Pembayaran, Penyetoran, dan Restitusi Pajak

Kamis, 13 Februari 2025 | 16:00 WIB KMK 29/2025

Perincian Pemangkasan Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Kamis, 13 Februari 2025 | 15:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Tarik Diri dari Pembahasan Konvensi Pajak PBB, Ini Sebabnya

Kamis, 13 Februari 2025 | 15:00 WIB PENG-13/PJ.09/2025

Jangan Lupa! Bikin Faktur Pajak Lewat e-Faktur, PKP Perlu Minta NSFP