UNTUK menangani pandemi Covid-19, pemerintah menawarkan insentif pajak di antaranya PPN Ditanggung Pemerintah (DTP). Terdapat 7 jenis barang kena pajak (BKP) dan empat jenis jasa kena pajak (JKP) yang bisa mendapat fasilitas PPN DTP.
Ke-7 jenis BKP tersebut antara lain obat-obatan, vaksin, peralatan laboratorium, peralatan pendeteksi, peralatan pelindung diri, peralatan untuk perawatan pasien dan/atau peralatan pendukung lainnya yang dinyatakan untuk keperluan penanganan pandemi.
Sementara itu, 4 jenis JKP yang mendapat fasilitas PPN DTP antara lain jasa kontruksi; jasa konsultasi, teknik dan manajemen; jasa persewaan; dan/atau jasa pendukung lainnya yang dinyatakan untuk keperluan pandemi.
Untuk mendapatkan fasilitas tersebut, tentu ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi penerima insentif. Salah satunya adalah kewajiban untuk melaporkan realisasi insentif PPN DTP secara berkala.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 28/2020, realisasi insentif PPN DTP dilaporkan tanggal 20 Juli 2020 untuk periode Masa Pajak April 2020-Juni 2020 dan tanggal 20 Oktober 2020 untuk periode Masa Pajak Juli 2020-September 2020.
Nah, DDTCNews kali ini akan menjabarkan cara melaporkan realisasi insentif PPN DTP melalui DJP Online. Mula-mula, silakan akses DJP Online. Isi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), password dan kode keamanan (captcha).
Di halaman utama DJP Online, silakan pilih menu Layanan. Lalu pilih kolom e-reporting insentif Covid-19. Bila kolom e-reporting insentif Covid-19 tidak ditemukan, Anda perlu mengaktifkan fitur layanan tersebut terlebih dahulu.
Caranya, klik menu Profil. Kemudian klik Aktivasi Fitur Layanan. Nanti di sebelah kanan akan muncul menu-menu yang bisa diaktifkan. Silakan centang menu e-reporting, lalu klik Ubah Fitur Layanan.
Apabila Anda berhasil melakukan perubahan, akan muncul notifikasi bahwa ubah akses profil Anda sudah berhasil. Setelah itu, Anda akan diarahkan untuk melakukan login DJP Online kembali.
Setelah melakukan login kembali, cek menu Layanan. Nanti, e-reporting akan muncul pada kolom Layanan. Kemudian, silakan klik e-reporting. Silakan klik Tambah untuk membuat pelaporan realisasi insentif. Lalu pilih PPN DTP (PMK 28/2020).
Pada kolom pelaporan realisasi pembebasan PPN DTP, Anda akan diarahkan untuk mengisi masa pajak dan mengunggah file pelaporan realisasi dengan format yang ditetapkan DJP.
Baca baik-baik petunjuk dari DJP yang berada di sebelah kiri layar Anda. Setelah itu, silakan buat pelaporan realisasi dengan format xls. Anda bisa klik format pelaporan realisasi dari DJP di sebelah kiri layar.
Kemudian, Anda akan diarahkan untuk mengisi pelaporan realisasi melalui Microsoft Excel. Pelaporan realisasi PPN DTP terbagi atas dua bagian. Pertama, mengisi detail PPN DTP. Kedua, mengisi detail PPN JKP.
Silakan isi kolom yang disediakan dalam detail PPN DTP. Setidaknya terdapat 9 kolom yang harus diisi, mulai dari nomor, NPWP pembeli BKP/penerima JKP, Nama, Alamat, nomor faktur, tanggal faktur, DPP, PPN dan ID Billing.
Untuk detail PPN JKP, terdapat 6 kolom yang harus diisi, mulai dari nomor, tanggal transaksi, menggunakan SKJLN (ya/tidak), DPP, PPN dan ID Billing. Silakan isi seluruhnya sesuai dengan format yang ditetapkan.
Setelah selesai, klik validasi untuk mengetahui ada tidaknya kesalahan dalam pengisian. Setelah itu, simpan file pelaporan realisasi PPN DTP dalam folder komputer. Selanjutnya unggah atau upload file tersebut.
Sebelum meng-upload, file laporan realisasi diberi nama dengan format yang ditentukan yaitu AAAAAAAAAAAAAAA_BBCC_DDDD_EE_FF.xls. Perhatikan baik-baik format tersebut untuk menghindari error saat melakukan upload.
Untuk diketahui, A: nomor NPWP, B: masa pajak awal, C: masa pajak akhir, D: tahun pajak, E: kode pelaporan realisasi, F: 2 nomor kode Pembetulan ke-. Setelah itu, silakan melakukan unggah atau upload. Adapun kode pelaporan realisasi PPN DTP adalah 08.
Unggah file pelaporan realisasi yang Anda buat sebelumnya sesuai dengan masa pajak. Lalu, klik Upload. Nanti, Anda mendapatkan notifikasi pelaporan realisasi PPN DTP sudah tersimpan.
Anda bisa mengecek status upload file pelaporan realisasi melalui menu monitoring. Bila status diproses maka laporan realisasi wajib pajak sedang divalidasi oleh sistem. Anda harus melakukan refresh browser untuk melakukan update status validasi.
Bila status selesai maka proses validasi atas pelaporan realisasi wajib pajak sudah selesai dan tidak ditemukan kesalahan. Bukti penerimaan surat atas validasi laporan realisasi yang selesai dapat diunduh pada menu dashboard.
Apabila status gagal maka pelaporan realisasi wajib pajak ditemukan adanya kesalahan data. Untuk itu, wajib pajak harus melakukan perbaikan file realisasi sesuai dengan kesalahan atau error data yang ditampilkan. Selesai. Semoga bermanfaat. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.