KOTA METRO

Ada Pandemi Corona, Target PAD Justru Naik Hampir 10%

Dian Kurniati | Sabtu, 12 September 2020 | 15:01 WIB
Ada Pandemi Corona, Target PAD Justru Naik Hampir 10%

Wali Kota Metro, Lampung, Achmad Pairin (tengah) saat menyampaikan amanat di hadapan pegawai negeri sipil Kota Metro, Lampung. (Foto: Pemkot Metro)

METRO, DDTCNews - Di tengah pandemi virus Corona, Pemerintah Kota Metro, Provinsi Lampung, menaikkan target pendapatan asli daerah (PAD) hingga 9,8% pada 2020.

Wali Kota Metro Achmad Pairin mengatakan target PAD naik dari Rp178,46 miliar pada APBD induk menjadi Rp195,87 miliar. Menurutnya perubahan target itu menjadi bagian dari perubahan APBD 2020 di tengah pandemi virus Corona.

"Kenaikan terjadi pada seluruh komponen PAD, dengan perincian kenaikan pajak daerah 8,7%, retribusi daerah 1%, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 13,6%, dan PAD lain yang disahkan 10,2%," katanya, Senin (7/9/2020).

Baca Juga:
9 Jenis Pajak Daerah yang Dipungut Pemkot Tarakan beserta Tarifnya

Meski target PAD naik, Achmad mengatakan target pendapatan secara keseluruhan pada 2020 justru menurun 3,1%. Pada APBD induk, pendapatan daerah Kota Metro ditargetkan Rp943,59 miliar, tetapi kini hanya Rp914,14 miliar.

Menurut Achmad, penurunan penerimaan itu terjadi pada pos dana perimbangan. Semula, dana perimbangan ditargetkan Rp636,66 miliar, tetapi akhirnya dipangkas 8,4% menjadi hanya Rp585,22 miliar.

Dia memerinci penurunan itu terjadi pada dana alokasi khusus (DAK) sebesar 10,8% dan dana alokasi umum (DAU) 8,4%. Adapun pos dana bagi hasil (DBH) pajak naik sebesar 5,3%.

Baca Juga:
Rumah dengan NJOP hingga Rp120 Juta di Kota Ini Dibebaskan dari PBB

Sementara dari sisi belanja, Achmad menyebut belanja Kota Metro pada APBD perubahan 2020 diproyeksikan meningkat tipis. Pada APBD induk, nilai belanja daerah Rp1,009 triliun, kini naik 0,6% menjadi Rp1,015 triliun.

"Kenaikan belanja ini terkait dengan kebijakan belanja bidang kesehatan untuk pencegahan dan penanganan Covid-19," ujarnya seperti dilansir lampost.co. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 08:30 WIB KOTA MEDAN

Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan

Kamis, 30 Januari 2025 | 11:11 WIB INFOGRAFIS PAJAK

9 Jenis Pajak Daerah yang Dipungut Pemkot Tarakan beserta Tarifnya

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik