INSENTIF PAJAK

Wuih, Diskon Angsuran PPh Pasal 25 Kini Diburu

Redaksi DDTCNews | Minggu, 05 Juli 2020 | 08:01 WIB
Wuih, Diskon Angsuran PPh Pasal 25 Kini Diburu

Pelayanan kembali dibuka di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kupang, NTT, Selasa (16/6/2020). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/foc)

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) terus melakukan sosialisasi insentif pajak dalam rangka penanggulangan Covid-19. Dalam beberapa waktu terakhir fasilitas diskon PPh Pasal 25 banyak diminati wajib pajak badan.

Kasubdit Humas DJP Ani Natalia mengatakan dalam beberapa waktu terakhir pelaku usaha terutama korporasi banyak meminati diskon 30% untuk beban angsuran PPh Pasal 25 yang dibayar setiap bulannya.

Menurutnya, fasilitas ini banyak membantu pelaku usaha untuk menjaga arus kas tetap aman selama pandemi Covid-19. "Untuk pengusaha yang paling laku itu pengurangan angsuran PPh Pasal 25," katanya dalam acara Speak After Lunch, Jumat (3/7/2020).

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Ani mengungkapkan secara total jumlah pengajuan insentif untuk seluruh jenis insentif sebagaimana tercantum dalam PMK No.44/2020 mengalami peningkatan. Adapun jumlah pengajuan disebut sudah hampir mencapai 400.000 permohonan insentif.

Dari total jumlah pengajuan tersebut 97% permohonan insentif dari wajib pajak dikabulkan oleh DJP. Oleh karena itu, Ani menyebutkan, DJP akan terus melakukan sosialisasi untuk memperluas jangkauan insentif pajak kepada pelaku usaha selama masa pandemi Covid-19.

Selain itu, DJP juga tidak menutup kemungkinan memperpanjang pemberian insentif pajak yang sebagian besar berakhir pada September 2020. Namun, hal tersebut harus melihat perkembangan dari pandemi dan kondisi perekonomian pada kuartal III/2020 dan prospeknya di kuartal IV/2020.

"Dalam PMK 44/2020 memang insentif itu dari April sampai September 2020. Tentu kami berhadap pandemi ini bisa selesai di 2020 dan ekonomi membaik. Tapi ketika kondisi (pandemi) diperpanjang maka pemerintah pasti memberikan dukungan kepada pengusaha kita," imbuhnya. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sudah Ada Banyak Insentif Pajak, DJP Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:30 WIB SERBA-SERBI PAJAK

Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN