JAKARTA, DDTCNews – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan badan usaha milik negara (BUMN) untuk tidak terus mengandalkan suntikan dana dari pemerintah berupa penyertaan modal negara (PMN).
Menurut Kalla pemerintah tidak akan lagi memberikan PMN di tahun-tahun mendatang. Dia meminta BUMN bisa memberikan kontribusi terhadap penerimaan negara.
“Justru BUMN membayar pajak dan terus lebih banyak lagi kepada ekonomi nasional. Apabila tidak, justru pasar makin sempit, efisiensi makin lambat, dan akan menjadi masalah bagi ekonomi nasional, di manapun terjadi di Asia dan ekonomi kita ini,” jelasnya, Kamis (8/9).
Menurutnya meski sudah merdeka sejak 71 tahun yang lalu, tetapi Indonesia masih menghadapi berbagai persoalan yang menjadi tanggung jawab BUMN sebagai agent of development untuk menyelesaikannya.
“Jadi harapan kita adalah bahwa BUMN ini bukan hanya jumlahnya yang penting, tapi apa yang dibuat untuk ekonomi nasional. Kita butuh keterbukaan, kita butuh persaingan, kita butuh ekspor,” tambahnya.
Di tengah situasi perlambatan ekonomi dunia seperti saat ini, Kalla menekankan pentingnya efisiensi dan pelayanan yang cepat bagi BUMN untuk bisa memenangkan persaingan global yang semakin ketat.
Dia mencontohkan jika dulu masyarakat hanya membaca berita dari Antara, kini masyarakat bisa mengakses informasi dengan cepat dari berbagai media online yang tersedia.
“Perusahaan apapun yang ingin berkembang dengan baik harus siap dengan persaingan, dan persaingan harus siap dengan efisiensi, karena inti dari pada persaingan ialah siapa yang paling efisien,” pungkasnya seperti dikutip laman Wakil Presiden Republik Indonesia. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.