PEREKONOMIAN INDONESIA

Wah, Kebebasan Ekonomi Indonesia Masuk 10 Besar di Asia Pasifik

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 22 Mei 2021 | 13:01 WIB
Wah, Kebebasan Ekonomi Indonesia Masuk 10 Besar di Asia Pasifik

Sejumlah kendaraan melintasi Patung Selamat Datang di Bundaran HI, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Indeks Kebebasan Ekonomi atau 2021 Index of Economic Freedom yang dibuat American Heritage Foundation menempatkan Indonesia pada posisi 56 dari 178 negara. (Foto: Antara)

JAKARTA, DDTCNews - Indeks Kebebasan Ekonomi atau 2021 Index of Economic Freedom yang dibuat oleh American Heritage Foundation menempatkan Indonesia pada posisi 56 dari 178 negara.

Skor kebebasan ekonomi Indonesia pada tahun ini 66,9. Angka tersebut turun sebesar 0,3% dari kinerja kebebasan ekonomi Indonesia pada tahun lalu. Pada level Asia Pasifik, Indonesia menempati posisi ke 10 dari 40 negara yang dinilai.

"Skor keseluruhan [Indonesia] berada di atas rata-rata kawasan Asia Pasifik dan dunia," tulis laporan Index of Economic Freedom, seperti dikutip Rabu (19/5/2021).

Baca Juga:
Tertekan Utang, Negara Ini Bakal Naikkan Tarif PPN Jadi 23 Persen

Laporan tersebut menyebutkan penurunan skor Indonesia disebabkan penurunan skor pada kategori efektivitas peradilan. Upaya untuk meningkatkan kebebasan dalam menjalankan usaha dan investasi perlu dilakukan dengan menerapkan langkah efektif untuk mengurangi korupsi.

Selain itu, pemerintah perlu memperkuat sistem peradilan dan melakukan modernisasi serta penyederhanaan peraturan investasi. Fleksibilitas pasar tenaga kerja juga perlu ditingkatkan agar menuju kebebasan ekonomi yang lebih besar.

Indeks kebebasan ekonomi menyatakan hak kepemilikan properti di Indonesia secara umum dihormati dan dilindungi hukum. Namun, penegakan aturan di lapangan tidak merata dan pendaftaraan kepemilikan properti terkadang sulit dilakukan.

Baca Juga:
Harga Obat Mahal, DPR Usul Pemerintah Berikan Insentif Pajak

Sementara itu, pada indikator beban pajak, capaian Indonesia pada tahun ini sebesar 83,7. Angka tersebut naik tipis dari posisi tahun lalu dengan skor 83,4.

Secara umum beban pajak Indonesia masih lebih baik dari skor rata-rata dunia sebesar 78,2 pada 2021. "Beban pajak secara keseluruhan sama dengan 10,2% dari total pendapatan domestik," ungkap laporan tersebut.

Selain itu, skor kebijakan fiskal Indonesia pada tahun ini sebesar 90,7. Capaian tersebut jauh lebih baik dari rata-rata kesehatan fiskal negara dunia sebesar 74,2. Belanja pemerintah stabil sebesar 16,5% dari total produk domestik bruto selama 3 tahun terakhir. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 17 Juli 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Harga Obat Mahal, DPR Usul Pemerintah Berikan Insentif Pajak

Minggu, 10 Maret 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK DAERAH

Jaga Inflasi, Mendagri Tito Minta Pemda Jangan Naikkan Beban Pajak

BERITA PILIHAN
Sabtu, 26 Oktober 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ekonomi Sulit, Anggota DPR Minta Kenaikan Tarif PPN Ditunda

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 12:30 WIB PROVINSI JAWA TENGAH

Pajak Baru Terkumpul 66,6%, Pemprov Sebar Jutaan Surat ke Penunggak

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 12:00 WIB HUT KE-17 DDTC

Temu Kontributor Buku DDTC: Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP: Akun Wajib Pajak di Coretax Lebih Komprehensif dari DJP Online

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 08:30 WIB ARGENTINA

Gara-Gara Korup dan Gemuk, Argentina Bubarkan Otoritas Pajak

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 07:00 WIB KABINET MERAH PUTIH

Sri Mulyani Carikan Kantor untuk Kementerian Baru

Jumat, 25 Oktober 2024 | 22:15 WIB HUT KE-17 DDTC

Buku Gagasan Perpajakan Prabowo-Gibran, Wadah Kegelisahan Soal Pajak

Jumat, 25 Oktober 2024 | 22:08 WIB HUT KE-17 DDTC

Kontributor Luar Negeri Beri Testimoni terkait Buku Gagasan Perpajakan