JAKARTA, DDTCNews - Perang dagang ala Presiden Donald Trump dengan sejumlah negara tampaknya tidak akan berhenti. Indonesia kini menjadi sasaran tembak karena jumlah ekspor ke AS lebih tinggi dibanding jumlah ekspor AS ke Indonesia.
Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi melontarkan pernyataan tersebut dalam acara halal bi halal, Kamis (5/7). Menurutnya, AS sudah mulai ancang-ancang untuk melakukan perang dagang dengan Indonesia.
"Dia sudah kasih kita warning bahwa ekspor kita lebih banyak pada dia dan kita harus bicara pada dia mengenai beberapa aturan-aturan di mana dia memiliki special tarif placement yang dia mau cabut. Terutama di bidang tekstil dan lain-lain," katanya.
Menyikapi eskalasi ketegangan perdagangan skala global itu, Sofjan mengimbau kepada jajaran pengurus Apindo agar tetap waspada dan fokus pada usahanya masing-masing.
Dia juga meminta agar para pengusaha pada umumnya tidak terlalu khawatir, karena dampak dari perang dagang yang ditakutkan tidak akan langsung terasa saat itu juga.
"Saudara jaga saja cash flow, jaga perusahaan masing-masing karena efeknya tidak terjadi segera, tetapi setelahnya (perang dagang)," terang Sofjan.
Menurutnya, kebijakan proteksionisme ala Presiden Donald Trump itu belum menjadi isu utama domestik AS. Pasalnya, masyarakat negeri Paman Sam tersebut tengah menikmati pertumbuhan ekonomi pasca reformasi pajak diberlakukan pada akhir tahun 2017.
"Warga di Amerika tidak terlalu memperhitungkan hal tersebut karena ekonomi di sana sedang tumbuh pesat. Di Amerika saat ini memang mal-mal penuh, restoran penuh. Tingkat penganggurannya juga paling kecil," tutupnya. (Gfa/Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.