UNI EMIRAT ARAB

UEA Kumpulkan Rp372 Triliun Sejak Pertama Kali Pungut PPN di 2018

Syadesa Anida Herdona | Kamis, 20 Januari 2022 | 17:00 WIB
UEA Kumpulkan Rp372 Triliun Sejak Pertama Kali Pungut PPN di 2018

Ilustrasi.

RIYADH, DDTCNews – Penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN) di Uni Emirat Arab (UEA) mencatatkan angka yang fantastis. Sejak diimplementasikan pertama kali pada 2018 hingga Oktober 2021, UEA berhasil mengumpulkan PPN sejumlah AED95,4 miliar, setara Rp372 triliun.

"Total pendapatan yang didapat di tingkat negara bagian di UEA untuk PPN telah berjumlah lebih dari AED95,4 miliar. Jumlah tersebut didapat sejak implementasikannya PPN pada 2018 hingga Oktober 2021,” ujar Wakil Menteri Keuangan UEA, Younis Al Khoury, dikutip Kamis (20/1/2022).

Tak hanya PPN, pendapatan cukai pun mencatatkan realisasi yang positif. Al Khoury mengungkapkan penerimaan cukai berjumlah lebih dari AED8,6 miliar, setara Rp33 triliun.

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Saat ini, UEA mendapat predikat sebagai kawasan dengan kedaulatan terkuat. Predikat ini didapat dari lembaga pemeringkat kredit internasional, International Moody’s. UAE meraih peringkat AA2 dalam kelayakan kredit.

Selain itu, negara teluk tersebut juga mendapat peringkat kredit AA dari lembaga pemeringkat kredit Fitch. Hasil dari kedua lembaga pemeringkat tersebut menunjukkan prospek negara dalam kondisi yang stabil.

Dilansir Arab News, Kementerian Keuangan tengah bekerja sama Bank Sentral UEA dan otoritas keuangan untuk mengembangkan pasar utang lokal negara itu. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN