INSENTIF COVID-19

Tidak Lapor Realisasi Insentif, Begini Dampaknya ke Wajib Pajak

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 25 Juli 2020 | 13:01 WIB
Tidak Lapor Realisasi Insentif, Begini Dampaknya ke Wajib Pajak

Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas DJP Hestu Yoga Saksama. (Foto: Kemenkeu)

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) mengungkapkan adanya konsekuensi bagi wajib pajak penerima insentif tapi tidak melaporkan realisasi dengan tertib kepada otoritas pajak.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas DJP Hestu Yoga Saksama mengatakan bagi wajib pajak yang sudah disetujui permohonan insentifnya tetapi tidak melaporkan realisasi secara rutin, maka kantor pajak memiliki sejumlah pilihan.

Pertama, wajib pajak dianggap tidak memanfaatkan insentif meskipun sudah mendapatkan persetujuan dari DJP. "Jika tidak menyampaikan laporan, bisa dianggap memang tidak memanfaatkan insentif," katanya di Jakarta, Selasa (21/7/2020).

Baca Juga:
Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Hestu melanjutkan langkah kedua yang bisa diambil DJP ketika wajib pajak penerima insentif tidak melakukan pelaporan adalah menagih pajak yang sebelumnya diajukan dalam permohonan insentif. Wajib pajak dianggap tidak lagi memanfaatkan fasilitas dan kepadanya berlaku rezim normal.

Karena itu, DJP akan mengimbau bagi wajib pajak yang masih ingin memanfaatkan insentif pajak yang diperpanjang hingga akhir tahun tertib melaporkan realisasi insentif setiap bulan.

Pasalnya, belum seluruh wajib pajak penerima fasilitas patuh melaporkan realisasi insentif kepada otoritas. "Sehingga mungkin saja nanti pajaknya ditagih oleh KPP," paparnya.

Baca Juga:
Sudah Ada Banyak Insentif Pajak, DJP Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Seperti diketahui, berdasarkan data DJP per 10 Juli 2020 sudah ada 406.182 permohonan insentif yang diajukan wajib pajak. Sebanyak 377.420 permohonan disetujui dan menyisakan 28.762 permohonan insentif yang ditolak oleh otoritas.

Insentif PPh Pasal 21 ditanggung pemerintah (DTP) diajukan oleh 120.852 wajib pajak. Permohonan yang disetujui sebanyak 107.462 dan sisanya 13.390 permohonan yang ditolak.

Selanjutnya untuk insentif PPh Pasal 22 Impor diajukan oleh 12.649 wajib pajak. Permohonan yang diterima DJP mencapai 9.190 dan sebanyak 3.459 permohonan ditolak.

Baca Juga:
Pencantuman NITKU Bakal Bersifat Mandatory saat Pembuatan Bukti Potong

Sementara itu, pemanfaatan insentif PPh final UMKM DTP diajukan oleh 201.880 wajib pajak. Keseluruhan permohonan insentif tersebut dikabulkan oleh otoritas pajak.

Terakhir, insentif diskon 30% angsuran PPh Pasal 25 yang diajukan oleh 70.801 wajib pajak. Sebanyak 58.888 permohonan disetujui oleh DJP dan 11.913 permohonan ditolak. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

25 Juli 2020 | 22:49 WIB

Dalam hal konsekuensi yang diberikan karena tidak melaporkan laporan realisasi pemanfaatan insentif pajak, DJP juga harus memberikan sosialisasi kepada Wajib Pajak penerima insentif tersebut, mengingat saat ini penerima insentif dipeluas dan masa pemanfaatannya juga diperpanjang. Hal tersebut dilakukan agar memberikan kepastian bagi Wajib Pajak penerima insentif pajak.

25 Juli 2020 | 22:43 WIB

Hal ini mesti jadi perhatian bagi Wajib Pajak. Jangan sampai hanya karena tidak lapor, insentif yg sudah disediakan tidak dapat dimanfaatkan

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sudah Ada Banyak Insentif Pajak, DJP Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Jumat, 18 Oktober 2024 | 09:14 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pencantuman NITKU Bakal Bersifat Mandatory saat Pembuatan Bukti Potong

Kamis, 17 Oktober 2024 | 13:35 WIB DDTC EXCLUSIVE GATHERING 2024

Rezim Baru, WP Perlu Memitigasi Efek Politik terhadap Kebijakan Pajak

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN