JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo menegaskan fokus pemerintah ke depan adalah mengurangi sebanyak mungkin angka defisit perdagangan dengan cara mengurangi impor, terutama impor bahan bakar minyak (BBM).
Pada saat yang sama, Presiden juga meminta para menteri terkait bekerja menggenjot ekspor. Presiden juga meminta pengembangan sektor pariwisata yang bisa mendatangkan devisa dan mengurangi defisit transaksi berjalan sekaligus meningkatkan perekonomian nasional.
“Dalam menekan defisit saya mengingatkan lagi agar para menteri konsentrasi pada terobosan untuk mengurangi impor BBM yang menjadi penyumbang defisit terbesar dan impor lain,” kata Presiden dalam Rapat Terbatas Penguatan Neraca Perdagangan, di Jakarta, Senin (11/11/2019)
Oleh karena itu, menurut Presiden, pembangunan kilang minyak harus menjadi prioritas utama. Selain itu, produksi minyak di dalam negeri juga harus terus ditingkatkan, termasuk pengolahan energi baru terbarukan seperti biodiesel 20, biodiesel 30, dan biodiesel.
Presiden Jokowi menegaskan investasi pada sektor industri substitusi impor dan pengembangan industri pengolahan juga harus terus dibuka lebar sehingga barang-barang substitusi impor tersebut bisa menggantikan produk impor.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan selain untuk menciptakan lapangan kerja, tetapi juga untuk memastikan bahwa produk-produk yang dibutuhkan di dalam negeri dapat diproduksi di dalam negeri, untuk selanjutnya diekspor ke luar negeri.
Presiden Jokowi juga ingin mengingatkan optimalisasi kandungan tingkat komponen dalam negeri pada proyek-proyek pemerintah. Ada empat hal yang diminta Presiden. Pertama, ia meminta kabinet fokus dalam menyelesaikan perjanjian perdagangan untuk meningkatkan ekspor.
Kedua, Presiden meminta peningkatan ekspor ke pasar non-tradisional terutama Afrika, Asia Selatan, dan juga Indo Pasifik. Ketiga, terkait dengan promosi, baik produk ekspor maupun promosi pariwisata dan investasi agar membangun sebuah brand image yang baik dan terintegrasi.
Menurut Presiden sebaiknya disiapkan dan digodok dengan baik, sehingga saat dilakukan pameran benar-benar akan menguatkan brand image Indonesia terhadap pembeli maupun wisatawan yang ingin datang ke Indonesia.
Terakhir, Presiden meminta agar dilakukannya penguatan sumber daya manusia secara besar-besaran dalam memperkuat ekspansi dan ekspor di sektor jasa. Mengingat, Indonesia mempunyai unicorn dan decacorn yang sudah merambah ke luar negeri. (MG-avo/Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.