KEBIJAKAN PAJAK

Tax Ratio Indonesia Rendah, Prabowo: Apakah Kita Lebih Bodoh?

Muhamad Wildan | Jumat, 22 Maret 2024 | 08:39 WIB
Tax Ratio Indonesia Rendah, Prabowo: Apakah Kita Lebih Bodoh?

Presiden terpilih Prabowo Subianto. 

JAKARTA, DDTCNews - Presiden terpilih Prabowo Subianto kembali menyoroti rendahnya tax ratio Indonesia bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

Dalam acara buka puasa bersama PAN, Prabowo mengatakan penerimaan pajak Indonesia hanya sekitar 10% dari PDB. Negara-negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Kamboja memiliki tax ratio yang lebih tinggi dari Indonesia.

"Kenapa kok kita hanya 10%. Bedanya apa orang Thailand, Malaysia, Kamboja sama kita? Kulit sama, warna rambut sama, jadi ada apa? Apakah kita lebih bodoh? Atau kita lebih malas? We must find an answer," ujar Prabowo, dikutip Jumat (22/3/2024).

Baca Juga:
Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Bila dibandingkan dengan pada masa Orde Baru, tax ratio Indonesia sesungguhnya justru menurun. "Di zaman Orde Baru pernah 14%, kenapa sekarang turun? Katanya Orde Baru jelek?" tambah Prabowo.

Menurut Prabowo, tax ratio perlu ditingkatkan setidaknya menjadi sebesar 16%. Peningkatan tax ratio dari sekitar 10% menjadi 16% diyakini akan menghasilkan tambahan penerimaan senilai US$75 miliar.

Prabowo berpandangan tax ratio bisa ditingkatkan lewat reformasi administrasi pajak. "Hanya dengan perbaikan manajemen, pasti para pakar nanti bisa menemukan. Mungkin lewat menambah komputerisasi, pakai digitalisasi, banyak yang bisa [dilakukan]. Naiknya bisa US$75 miliar," ujar Prabowo.

Baca Juga:
Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Untuk diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pada Pemilu 2024. Dalam Keputusan KPU Nomor 360/2024, Prabowo-Gibran tercatat memperoleh 96,21 juta suara atau 58,57%.

Perolehan suara Prabowo-Gibran tersebut melampaui 2 pasangan calon (paslon) lainnya. Jumlah suara sah paslon Anies-Muhaimin sebanyak 40,97 juta atau 24,94%. Adapun jumlah suara sah paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud sebanyak 27,04 juta atau 16,46%. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:13 WIB KANWIL DJP JAKARTA KHUSUS

Jelang Tutup Tahun, Realisasi Pajak Kanwil Khusus Capai 95% Target

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Senin, 23 Desember 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Kenaikan Tarif PPN, DJP Tetap Optimalkan Penerimaan Tahun Depan

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak