EFEK VIRUS CORONA

Tangani Covid-19, Uni Eropa Bantu Indonesia Rp3,4 Triliun

Dian Kurniati | Jumat, 18 September 2020 | 14:32 WIB
Tangani Covid-19, Uni Eropa Bantu Indonesia Rp3,4 Triliun

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Piket. (foto: Bappenas)

JAKARTA, DDTCNews – Uni Eropa dan negara-negara anggotanya memberikan bantuan €200 juta atau Rp3,4 triliun kepada pemerintah Indonesia untuk menangani pandemi virus Corona.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Piket mengatakan bantuan diberikan melalui paket "Tim Eropa". Bantuan telah dialokasikan untuk memasok alat pelindung diri, bekerja dengan masyarakat sipil dan kelompok rentan, dan investasi penguatan sektor kesehatan.

"Uni Eropa dan negara anggotanya bertekad untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam menghadapi krisis. Melalui upaya bersama, kita dapat mengatasi krisis kesehatan dan memastikan pemulihan yang hijau dan berkelanjutan," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Jumat (18/9/2020).

Baca Juga:
Keuntungan dari Harta yang Dihibahkan Bebas Pajak, Begini Aturannya

Vincent mengatakan Uni Eropa dan negara-negara anggotanya telah bekerja sama dengan Indonesia selama 40 tahun. Salah satu pencapaian terbaru dari kerja sama tersebut adalah adanya ARISE Plus-Indonesia.

Adapun ARISE Plus-Indonesia adalah sebuah program bantuan perdagangan baru yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, mendorong penciptaan lapangan kerja, serta berkontribusi pada daya saing perdagangan Indonesia.

Ke depan, kerja sama Uni Eropa-Indonesia masih akan berlanjut, terutama mencakup metode inovatif untuk mendanai transisi hijau, pembangunan perkotaan, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Baca Juga:
Konsensus Pilar 1 Tak Kunjung Tercapai, Italia Usulkan DST se-Eropa

Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menambahkan kemitraan Uni Eropa dan Indonesia telah membuat kemajuan besar dalam menangani prioritas bersama dan tantangan global, termasuk krisis kesehatan yang saat ini terjadi, serta masalah perubahan iklim.

Kerja sama yang selama ini berjalan menjangkau sistem kesehatan, pendidikan, inklusi sosial, dan perlindungan lingkungan. Menurutnya, perlindungan lingkungan menjadi isu penting karena upaya mencapai pertumbuhan ekonomi berkualitas hanya dapat dicapai jika diiringi pelestarian lingkungan.

"Kami sadar pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 menghadapi banyak tantangan, terutama dalam hal memastikan upaya pemulihan ekonomi sejalan dengan pembangunan berkelanjutan," ujarnya. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN