PENERIMAAN PERPAJAKAN

Tak Ada Lagi Ekspor Tembaga, Target Bea Keluar 2025 Turun 78 Persen

Dian Kurniati | Senin, 13 Januari 2025 | 09:35 WIB
Tak Ada Lagi Ekspor Tembaga, Target Bea Keluar 2025 Turun 78 Persen

Ilustrasi. Pekerja melintas di dekat proyek Smelter Freeport di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated and Industrial Port Estate (KEK JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Sabtu (25/5/2024). ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/aww.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah dalam APBN 2025 menargetkan penerimaan bea keluar hanya senilai Rp4,47 triliun atau turun 78,6% dari realisasi tahun lalu yang mencapai 20,9 triliun.

Penurunan target bea keluar ini antara lain mempertimbangkan larangan ekspor konsentrat tembaga mulai 1 Januari 2025 untuk mendukung kebijakan hilirisasi. Dirjen Bea dan Cukai Askolani mengatakan DJBC pada tahun ini juga sudah tidak menemukan ekspor konsentrat tembaga.

"Mulai 1 Januari 2025 kami tidak melihat ada usulan dari perusahaan untuk melakukan ekspor konsentrat tembaga sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh ESDM dan juga oleh Permendag," katanya, dikutip pada Senin (13/1/2025).

Baca Juga:
Tak Patuhi Aturan DHE SDA, DJBC Blokir Layanan Ekspor 176 Perusahaan

Askolani mengatakan pemberian kuota untuk ekspor konsentrat tembaga hanya diberikan Kementerian ESDM sampai dengan 2024. Selain itu, Kementerian Perdagangan juga hanya memberikan izin ekspor sampai dengan Desember 2024.

Secara terpisah, Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis DJBC Aflah Farobi menyebut kinerja bea keluar pada 2024 tercatat senilai Rp20,8 triliun atau setara 122,3% dari target Rp17 triliun. Dari realisasi tersebut, sekitar Rp11 triliun di antaranya dikontribusikan oleh bea keluar tembaga, sementara untuk bea keluar kelapa sawit sekitar Rp9,6 triliun.

Dia mengakui konsentrat tembaga memang menjadi kontributor utama dalam penerimaan bea keluar pada tahun lalu. Sejalan dengan pelarangan ekspor mineral mentah, pemerintah pun hanya mematok target penerimaan bea keluar pada tahun ini senilai Rp4,47 triliun.

Baca Juga:
Pengawasan Pengangkutan Barang Tertentu Ditingkatkan, Ini Kata DJBC

"Ini tentunya sumbernya hanya dari sawit," ujarnya.

Aflah menjelaskan kinerja bea keluar pada tahun ini akan tergantung pada harga minyak kelapa sawit global yang masih berfluktuasi. Sebab, volume ekspor sawit pada 2024 yang sebanyak 36 juta ton juga sebenarnya lebih rendah dari asumsi awal sekitar 39 juta ton. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 11 Januari 2025 | 13:37 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Tak Patuhi Aturan DHE SDA, DJBC Blokir Layanan Ekspor 176 Perusahaan

Selasa, 07 Januari 2025 | 16:00 WIB PENERIMAAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Realisasi Kepabeanan dan Cukai 2024 Tak Capai Target, Ini Perinciannya

Senin, 06 Januari 2025 | 12:33 WIB KINERJA APBN 2024

Shortfall, Penerimaan Kepabeanan dan Cukai 2024 93,5% dari Target

BERITA PILIHAN
Senin, 13 Januari 2025 | 12:00 WIB KEMENTERIAN KEUANGAN

Target Penerimaan Naik Terus, Begini Strategi Kemenkeu Siapkan SDM-nya

Senin, 13 Januari 2025 | 11:43 WIB LITERATUR PAJAK

Karakteristik Ketentuan Dokumentasi Transfer Pricing di Indonesia

Senin, 13 Januari 2025 | 11:30 WIB CORETAX SYSTEM

Bikin Password dan Passphrase Coretax, WP Diimbau Perhatikan 2 Hal Ini

Senin, 13 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Tarif Terbaru atas 9 Jenis Pajak Daerah di Kota Baubau

Senin, 13 Januari 2025 | 10:00 WIB KOTA SALATIGA

Pemkot Berikan Diskon PBB 2025 hingga 30 Persen, Begini Syaratnya

Senin, 13 Januari 2025 | 09:35 WIB PENERIMAAN PERPAJAKAN

Tak Ada Lagi Ekspor Tembaga, Target Bea Keluar 2025 Turun 78 Persen

Senin, 13 Januari 2025 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Permintaan Maaf Ditjen Pajak (DJP) dan Komitmen Penyempurnaan Coretax

Minggu, 12 Januari 2025 | 19:15 WIB CORETAX SYSTEM

Elemen Data Tidak Lengkap, DJP: WP Dapat Buat Faktur Pajak Pengganti