Ilustrasi. Pekerja melintas di dekat proyek Smelter Freeport di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated and Industrial Port Estate (KEK JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Sabtu (25/5/2024). ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/aww.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah dalam APBN 2025 menargetkan penerimaan bea keluar hanya senilai Rp4,47 triliun atau turun 78,6% dari realisasi tahun lalu yang mencapai 20,9 triliun.
Penurunan target bea keluar ini antara lain mempertimbangkan larangan ekspor konsentrat tembaga mulai 1 Januari 2025 untuk mendukung kebijakan hilirisasi. Dirjen Bea dan Cukai Askolani mengatakan DJBC pada tahun ini juga sudah tidak menemukan ekspor konsentrat tembaga.
"Mulai 1 Januari 2025 kami tidak melihat ada usulan dari perusahaan untuk melakukan ekspor konsentrat tembaga sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh ESDM dan juga oleh Permendag," katanya, dikutip pada Senin (13/1/2025).
Askolani mengatakan pemberian kuota untuk ekspor konsentrat tembaga hanya diberikan Kementerian ESDM sampai dengan 2024. Selain itu, Kementerian Perdagangan juga hanya memberikan izin ekspor sampai dengan Desember 2024.
Secara terpisah, Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis DJBC Aflah Farobi menyebut kinerja bea keluar pada 2024 tercatat senilai Rp20,8 triliun atau setara 122,3% dari target Rp17 triliun. Dari realisasi tersebut, sekitar Rp11 triliun di antaranya dikontribusikan oleh bea keluar tembaga, sementara untuk bea keluar kelapa sawit sekitar Rp9,6 triliun.
Dia mengakui konsentrat tembaga memang menjadi kontributor utama dalam penerimaan bea keluar pada tahun lalu. Sejalan dengan pelarangan ekspor mineral mentah, pemerintah pun hanya mematok target penerimaan bea keluar pada tahun ini senilai Rp4,47 triliun.
"Ini tentunya sumbernya hanya dari sawit," ujarnya.
Aflah menjelaskan kinerja bea keluar pada tahun ini akan tergantung pada harga minyak kelapa sawit global yang masih berfluktuasi. Sebab, volume ekspor sawit pada 2024 yang sebanyak 36 juta ton juga sebenarnya lebih rendah dari asumsi awal sekitar 39 juta ton. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.