UU CIPTA KERJA

Syarat WP OP Dikecualikan dari Kewajiban Pembukuan Bakal Diatur

Redaksi DDTCNews | Jumat, 22 Januari 2021 | 17:45 WIB
Syarat WP OP Dikecualikan dari Kewajiban Pembukuan Bakal Diatur

Ilustrasi. (DDTCNews)

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah akan mengatur syarat dan kriteria wajib pajak orang pribadi nonkaryawan yang dapat dikecualikan dari kewajiban untuk menyelenggarakan pembukuan melalui peraturan pemerintah.

Dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang perlakuan perpajakan untuk kemudahan berusaha, disebutkan wajib pajak orang pribadi nonkaryawan berkewajiban untuk menyelenggarakan pembukuan.

Nanti, RPP tersebut akan menyisipkan satu pasal baru yang menyamakan kewajiban pembukuan untuk wajib pajak orang pribadi nonkaryawan dengan WP badan. Pasal baru tersebut disisipkan antara Pasal 10 dan Pasal 11 PP No. 74/2011.

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

"Wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan wajib pajak badan di Indonesia wajib menyelenggarakan pembukuan," tulis Pasal 10A ayat (1) RPP perlakuan perpajakan untuk kemudahan berusaha dikutip Jumat (22/1/2021).

Namun demikian, RPP tersebut juga mengatur ketentuan pengecualian kewajiban pembukuan bagi WP orang pribadi nonkaryawan. Terdapat tiga syarat wajib pajak tersebut bisa dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan.

Pertama, wajib pajak orang pribadi melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang sesuai dengan ketentuan aturan di bidang perpajakan diperbolehkan menghitung penghasilan neto dengan menggunakan norma penghitungan penghasilan neto.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Kedua, wajib pajak orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas. Ketiga, wajib pajak orang pribadi yang memenuhi kriteria tertentu seperti mempertimbangkan modal usaha, omzet, dan tahun pendirian kegiatan usaha oleh wajib pajak.

Tak ketinggalan, RPP tersebut juga ikut mengatur ketentuan terkait dengan sanksi jika wajib pajak tak memenuhi kewajiban menyelenggarakan pembukuan. Penetapan sanksi tersebut mengacu kepada UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP).

Mekanisme pembukuan bagi WP OP nonkaryawan harus diselenggarakan berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia, kecuali peraturan perundang undangan perpajakan menentukan lain.

"Ketentuan mengenai tata cara melakukan pencatatan dan kriteria tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan/atau tata cara menyelenggarakan pembukuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan," bunyi Pasal 10A ayat (6). (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

28 Januari 2021 | 02:14 WIB

Sebaiknya dievaluasi dan hitung dgn cermat .. tentu semua harusnya berujung pd azas Equality. Sdh selayaknya mrk "the Richmen" memang memberikan paling besar kontribusinya... dlm semua jenis penerimaan perpajakan dan lainnya. krn ingat > 75 % asett keungan dan lainnya dimiliki oleh < 2%. penduduk.

28 Januari 2021 | 02:05 WIB

Tarif efektif bisa jadi meugikan kalangan SME perorangan .. krn hak dari biaya2 pengurang laba (keuntungan) ato penghasilan bablas. Sedangkan Investor diberi karpet merah... habis2an .. Tax Holiday.. dan juga hampir semua mlkk Tax Panning..yg ujungnya mengcilkan kwajibannya.. Ayo dong tim pengkaji lkk mana yg baik.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN