PENERIMAAN PAJAK

Sri Mulyani Yakin Penerimaan Pajak Tumbuh Positif pada Kuartal I/2022

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 02 April 2022 | 12:00 WIB
Sri Mulyani Yakin Penerimaan Pajak Tumbuh Positif pada Kuartal I/2022

Pengunjung berjalan di depan gerai salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (31/3/2022). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis kinerja penerimaan pajak pada kuartal I/2022 kembali tumbuh positif. Proyeksi ini sejalan dengan pemulihan ekonomi dan pengendalian kasus Covid-19 yang membaik sehingga aktivitas masyarakat meningkat.

Keyakinan Menkeu itu didasari pula oleh kinerja penerimaan pajak yang positif pada awal tahun ini. Kementerian Keuangan melaporkan realisasi penerimaan pajak sepanjang Januari-Februari 2022 mencapai Rp199,4 triliun, tumbuh 36,5% year on year (yoy).

Baca Juga:
Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

"Jadi tahun ini kita berharap kuartal I/20202 pemulihan ekonomi akan cukup kuat terlihat dari penerimaan pajaknya," kata Menkeu saat Konferensi Pers Realisasi APBN Edisi Maret 2022, dikutip pada Sabtu (2/4/2022).

Berdasarkan jenisnya, seluruh penerimaan pajak tercatat tumbuh positif hingga akhir Februari 2022. Pertama, pajak penghasilan (PPh) badan yang merupakan jenis pajak dengan capaian pertumbuhan tertinggi dengan laju pertumbuhan mencapai 155,13% yoy.

"Kegiatan ekonomi mereka [dunia usaha] pulih maka mereka mulai membayar PPh lagi di tahun ini. Sementara kalau kita lihat tahun 2020 dan 2021 sangat berat di PPh badan korporasi telah diberikan berbagai insentif," kata Sri Mulyani.

Baca Juga:
Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Kedua, pertumbuhan yang tinggi juga dialami oleh PPh Pasal 22 Impor. Pada periode yang sama, kinerja PPh Pasal 22 Impor tumbuh tinggi 75,85% yoy. Kata Menkeu, pertumbuhan penerimaan yang tinggi pada PPh Pasal 22 Impor utamanya disebabkan oleh low-based effect dari perpanjangan insentif pajak yang berlaku pada Februari tahun lalu.

Ketiga, pajak pertambahan nilai (PPN) impor dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) impor juga mengalami pertumbuhan masing-masing mencapai 41,42% yoy dan 44,59% yoy.

Kempat, PPN dalam negeri atau PPN DN tumbuh 13,10% yoy, Menkeu menyebut kinerja jenis pajak ini tumbuh karena konsumsi rumah tangga yang meningkat.

Baca Juga:
Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

Kelima, PPh Pasal 26 dan PPh final masing-masing tumbuh 14.47% yoy dan 4,48% yoy. Kinerja PPh Pasal 26 sejalan dengan meningkatnya penerimaan pajak atas pembayaran dividen, menurunnya restitusi, serta kenaikan pembayaran atas ketetapan pajak. Kenaikan pembayaran atas ketetapan pajak juga menjadi faktor yang mendorong PPh Final mampu tumbuh positif .

Keenam, PPh Pasal 21 tumbuh 18,3% yoy dikarenakan peningkatan lapangan kerja dan bonus karyawan.

"Kenapa terjadi [pertumbuhan]? Karena kita lihat telah mulai muncul pembayar bonus karyawan pada bulan Januari yang lalu, dan ini menyebabkan kontribusinya kepada PPh meningkat cukup baik," kata Menkeu. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:30 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Senin, 21 Oktober 2024 | 18:33 WIB PENDAPATAN NEGARA

Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:15 WIB KABINET MERAH PUTIH

Anggito: Belum Ada Pembagian Tugas yang Formal Antar Wamenkeu

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN