HARI PAJAK 14 JULI

Sri Mulyani: Struktur Kantor Pajak Perlu Dievaluasi

Redaksi DDTCNews | Senin, 15 Juli 2019 | 13:00 WIB
Sri Mulyani: Struktur Kantor Pajak Perlu Dievaluasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara peringatan Hari Pajak 2019 di Kantor Pusat DJP. 

JAKARTA, DDTNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan evaluasi tata kerja DJP wajib dilakukan. Salah satu aspek yang perlu dievaluasi adalah format kantor one model fits for all. Model tersebut, menurutnya, sudah tidak relevan untuk saat ini.

Pasalnya, model bisnis dari pelaku ekonomi semakin bervariatif karena efek perkembangan teknologi. Oleh karena itu, kantor pajak idealnya mengikuti perubahan tersebut melalui penyesuaian karakter wilayah dan wajib pajaknya.

“Evaluasi tata kerja harus terus dilakukan dalam rangka memperluas jangkauan dan pengawasan terhadap WP. One model fits for all semakin tidak cocok. Kantor pajak harus diklasifikasikan berdasarkan keragaman kegiatan ekonomi dan segmentasi dari wajib pajak,” katanya di Kantor Pusat DJP, Senin (15/7/2019).

Baca Juga:
Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan pentingnya penggunaan teknologi untuk memperluas basis pajak. Aspek ini menjadi bagian dari perbaikan pelayanan kepada wajib pajak dalam jangka panjang.

Dengan demikian, wajib pajak semakin dimudahkan dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Dia mengharapkan sinergi dan kolaborasi antara otoritas dan wajib pajak dapat semakin baik dengan adanya perubahan pola dan tata kerja yang dilakukan oleh DJP.

“Perluasan basis pajak harus berbasis online sehingga meminimalkan tatap langsung. Diharapkan dapat membangun pola kerja yang kolaboratif dan responsif, profesional serta kredibel untuk optimalisasi penerimaan,” paparnya.

Baca Juga:
Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Pajak Robert Pakpahan menyatakan keterbukaanya untuk merombak susunan kantor vertikal. Hal tersebut sejatinya sudah dilakukan secara bertahap dengan adanya kantor pajak yang bersifat khusus seperti untuk WP besar dan WP yang masuk pasar modal.

“Prinsipnya kami open saja karena sekarang juga ada kantor pajak yang berbeda-beda seperti KPP perusahaan yang masuk bursa. Kami terbuka dan itu bisa dilakukan dalam waktu berjalan,” kata Robert. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:30 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:15 WIB KABINET MERAH PUTIH

Anggito: Belum Ada Pembagian Tugas yang Formal Antar Wamenkeu

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN