KPP PRATAMA KOSAMBI

Tindak Lanjuti Aktivasi Akun PKP, Fiskus Kunjungi Alamat Perusahaan

Redaksi DDTCNews | Selasa, 04 Februari 2025 | 18:00 WIB
Tindak Lanjuti Aktivasi Akun PKP, Fiskus Kunjungi Alamat Perusahaan

Ilustrasi.

KOSAMBI, DDTCNews - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kosambi melaksanakan kegiatan verifikasi lapangan guna menindaklanjuti aktivasi akun Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang diajukan oleh PT Yuntian Construction Machinery pada 9 Januari 2025.

Petugas pajak KPP Pratama Kosambi Sheilla Amalina Izzati mengatakan PT Yuntian Construction Machinery bergerak di bidang perdagangan mesin dan perlengkapan penunjang mesin, khususnya mesin untuk kegiatan konstruksi.

“Kami mengunjungi langsung lokasi usaha untuk bertemu dengan Fu Yiping, Komisaris PT Yuntian Construction Machinery,” katanya seperti dikutip dari situs web DJP, Selasa (4/2/2025).

Baca Juga:
Ketentuan Tarif PPh Pasal 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Dalam kunjungannya, Sheilla menjelaskan tujuan verifikasi lapangan, yaitu memastikan kesesuaian data pada dokumen permohonan wajib pajak dengan kondisi di lapangan. Selain itu, petugas pajak juga memberikan penjelasan terkait dengan hak dan kewajiban PKP.

Sebagai PKP, wajib pajak harus memenuhi kewajiban perpajakan, termasuk pemungutan, penyetoran, dan pelaporan pajak, secara tepat waktu. Jika kewajiban tersebut tidak dipenuhi, PKP bakal dikenai sanksi administrasi.

Setelah verifikasi lapangan selesai, PKP harus mendatangi KPP Pratama Kosambi untuk dilakukan aktivasi akun PKP dan penerbitan sertifikat elektronik.

Baca Juga:
Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Sheilla juga mengimbau wajib pajak untuk tidak ragu meminta layanan konsultasi di kantor pajak bila memerlukan penjelasan lebih lanjut terkait dengan kewajiban perpajakan.

Dengan kegiatan ini, lanjutnya, KPP Pratama Kosambi berharap kesadaran wajib pajak mengenai pentingnya memahami dan mematuhi ketentuan perpajakan dapat meningkat sehingga tercipta kepatuhan perpajakan yang lebih baik. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 04 Februari 2025 | 17:39 WIB KELAS PPH PASAL 21 (6)

Ketentuan Tarif PPh Pasal 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:00 WIB CORETAX DJP

DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:33 WIB OPINI PAJAK

Menjadikan Pajak sebagai Instrumen Alternatif Memberantas Korupsi

BERITA PILIHAN
Selasa, 04 Februari 2025 | 17:39 WIB KELAS PPH PASAL 21 (6)

Ketentuan Tarif PPh Pasal 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:15 WIB PER-30/BC/2024

Bea Cukai Ubah Aturan Pemasukan dan Pengeluaran Barang ke dan dari TPB

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:00 WIB CORETAX DJP

DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:33 WIB OPINI PAJAK

Menjadikan Pajak sebagai Instrumen Alternatif Memberantas Korupsi

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Tagih Tunggakan Pajak 5,4 Juta Kendaraan, Begini Strategi Pemprov

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB FOUNDER DDTC DARUSSALAM:

‘Pajak Tidak Boleh Dipungut secara Sewenang-wenang’

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ubah Data Alamat Wajib Pajak di Coretax DJP

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi