Menteri Keuangan Sri Mulyani.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut citranya sebagai bendahara negara sulit dipisahkan dari pajak dan utang.
Kebanyakan masyarakat, menkeu menyampaikan curhatnya, menganggap pekerjaannya selalu berhubungan dengan pajak dan utang. Padahal menurutnya, penerimaan negara dari pajak dan utang pada akhirnya dibelanjakan untuk kebutuhan masyarakat, termasuk yang kemudian berstatus sebagai barang milik negara (BMN).
"Masyarakat kan sering bertanya, kalau melihat muka menteri keuangan, 'Oh ini mau majakin saya', kalau melihat muka menteri keuangan 'Ini pasti utang nih'. Enggak jarang yang kufur nikmat, nikmatnya itu di sini [BMN]," katanya dalam acara Serah Terima BMN Kementerian PUPR, dikutip Sabtu (2/4/2022).
Sri Mulyani mengatakan pembangunan BMN menggunakan dana yang berasal dari pajak, kepabeanan dan cukai, penerimaan negara bukan pajak, serta utang. Pembangunan BMN juga dimaksudkan menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
Dia menyebut penyerahan BMN dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, yayasan, lembaga keagamaan, dan lembaga pendidikan tercatat mencapai Rp488,5 triliun dalam 3 tahun terakhir. Pada 2019, penyerahan BMN dari pemerintah senilai Rp57,2 triliun.
Angka itu kemudian naik menjadi senilai Rp102,6 triliun pada 2020 dan naik lagi menjadi Rp328,7 triliun pada 2021. Memasuki 2022, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baru saja menyerahterimakan BMN senilai Rp222,58 triliun, yang terdiri atas Rp221,58 triliun BMN dihibahkan dan Rp1 triliun BMN yang dilakukan alih status penggunaannya.
Sri Mulyani menilai pemerintah melakukan acara seremoni serah terima BMN juga sebagai bentuk akuntabilitas pengelolaan keuangan publik. Melalui upaya itu pula, dia berharap masyarakat semakin memahami manfaat dari pajak dan utang yang ditarik pemerintah.
"Sebetulnya hasilnya ya yang dibangun [pemerintah], salah satunya oleh Bapak Menteri PUPR dan seluruh jajarannya," ujarnya. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.