SE-25/2019

Soal Surat Edaran Baru Angsuran PPh Pasal 25, Ini Penjelasan Kemenkeu

Redaksi DDTCNews | Selasa, 01 Oktober 2019 | 17:40 WIB
Soal Surat Edaran Baru Angsuran PPh Pasal 25, Ini Penjelasan Kemenkeu

Staf Ahli Menkeu Bidang Kepatuhan Pajak Suryo Utomo.

JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan menegaskan terbitnya Surat Edaran (SE) Dirjen Pajak No. SE-25/PJ/2019 ditujukan untuk memberikan kepastian dan kemudahan pada wajib pajak (WP) terkait perhitungan angsuran pajak penghasilan (PPh) dalam tahun pajak berjalan.

Staf Ahli Menkeu Bidang Kepatuhan Pajak Suryo Utomo mengatakan beleid itu ditujukan untuk memberikan kepastian bagi WP dalam menunaikan kewajiban pajaknya. Dengan demikian, hitungan yang dihasilkan lebih presisi untuk pembayaran PPh Pasal 29 pada akhir tahun fiskal.

“SE [25/2019] itu agar distribusinya lebih merata dan saat membayar PPh 29-nya menjadi lebih akurat,” katanya di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Selasa (1/10/2019).

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Suryo yang juga menjadi perumus SE-25/2019 itu juga menjabarkan bukan hanya aspek kepastian hukum yang diberikan otoritas. Pasalnya, terbitnya SE tersebut juga ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi wajib pajak.

Dia memberi contoh wajib pajak bank yang angsuran PPh pasal 25 berdasarkan laporan triwulan menjadi laporan bulanan. Hal ini dilakukan agar perbankan tidak melakukan kerja dua kali karena secara rutin telah melaporkan laporan keuangannya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Misalnya, untuk bank kan sudah susun laporan secara bulanan dan dilaporkan kepada OJK, jadi kita pakai data itu saja,” tuturnya.

Baca Juga:
Kantor Pajak Telepon 141.370 WP Sepanjang 2023, Kamu Termasuk?

Dalam beleid itu disebutkan selain sebagai pedoman, SE diterbitkan sebagai petunjuk pelaksanaan dan keseragaman pelaksanaan operasional di lapangan untuk memberikan kemudahan, keadilan, serta kepastian hukum dalam menghitung besarnya angsuran PPh pasal 25 dalam tahun pajak berjalan.

Angsuran PPh pasal 25 diharapkan dapat lebih mendekati jumlah yang akan terutang pada akhir tahun pajak. Apalagi, beberapa kondisi (WP) dapat memengaruhi besarnya angsuran PPh pasal 25. Otoritas juga memberi penegasan ketentuan penghasilan neto yang digunakan sebagai dasar penghitungan angsuran pajak penghasilan (PPh) pasal 25. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:00 WIB LAYANAN PAJAK

Kantor Pajak Telepon 141.370 WP Sepanjang 2023, Kamu Termasuk?

Rabu, 25 Desember 2024 | 08:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Tahap Pra-Implementasi Aplikasi Coretax, DJP Imbau WP Soal Ini

Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201