JAKARTA, DDTCNews – Terkait dengan penyesuaian Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), Menko Perekonomian Darmin Nasution justru beranggapan PTKP akan lebih baik jika ditingkatkan, bukan diturunkan.
Menurutnya, penyesuaian PTKP harus sejalan serta menjaga daya beli masyarakat, sehingga harus disesuaikan ke atas, bukan justru diturunkan. Menurutnya belanja masyarakat akan semakin meningkat jika PTKP dinaikkan.
"Jika PTKP naik, maka jumlah yang dibelanjalan akan naik juga, karena PPh yang harus mereka setorkan menurun. Tapi penerimaan pajak belum tentu turun, karena kan penerimaan bagaimana ketaatan bayar pajaknya saja. Kenaikan PTKP akan memperbesar penghasilan wajib pajak dan pengeluaran mereka juga ikut naik," ujarnya di Jakarta, Jumat (21/7).
Darmin menegaskan penurunan PTKP di tengah pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang agak rendah saat ini bukan merupakan keputusan yang tepat, apa lagi bisnis penjualan ritel yang juga sedang dalam trend melambat.
Ia mengakui kondisi bisnis ritel sedikit melambat pasca hari raya Idul Fitri. Kendati demikian, aktivitas investasi dan kondisi ekspor Indonesia membaik sehingga bisa mengkompensasi pelemahan aktivitas bisnis ritel.
"Jadi kalau saat ini konsumsi lemah, jangan diharapkan konsumsi ekspor, investasi dan belanja pemerintah itu baik terus seperti ini. Bisa saja ketika yang satu kuat, tapi yang lainnya lemah," tuturnya.
Perbaikan ekspor sendiri, utamanya di sektor pertanian, industri dan pertambangan yang menyerap banyak tenaga kerja akan membuat penghasilan masyarakat meningkat, sehingga konsumsi rumah tangga diharapkan akan meningkat ke depannya.
"Konsumsi itu tidak bisa berdiri sendiri. Jadi tidak selalu dibutuhkan kebijakan untuk setiap hal, itu konsumsi akan berubah pada saat anggaran mulai membaik, atau ekspor membaik, dan pengeluarannya juga akan naik. Jadi tidak harus dilakukan hal atau kebijakan khusus untuk konsumsi," pungkasnya. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.