PEREKONOMIAN

Soal Prospek Ekonomi, Sri Mulyani: Ada Warning di 2020

Redaksi DDTCNews | Jumat, 10 Januari 2020 | 14:45 WIB
Soal Prospek Ekonomi, Sri Mulyani: Ada Warning di 2020

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (foto: Kemenkeu)

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menangkap adanya peringatan atas prospek ekonomi Indonesia di tahun ini. Faktor eksternal disebut masih menjadi sentimen utama bagi perlambatan ekonomi.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebutkan ketidakpastian ekonomi diprediksi akan tetap berlanjut tahun ini. Faktor eksternal yang awalnya diprediksi kondusif pada tahun ini justru berubah drastis dengan adanya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran.

“Saat ini lingkungan global yang pada awalnya diharapkan bisa lebih positif justru dibuka dalam 2 minggu ini terjadinya Perang AS - Iran, yang artinya ada warning di 2020,” katanya di Kantor Kemenlu, Kamis (9/1/2020).

Baca Juga:
Rancangan Awal RPJMN, Tax Ratio Ditarget 11,49-15,01 Persen di 2029

Sri Mulyani melanjutkan faktor eskalasi ketegangan AS-Iran bukan satu-satunya faktor yang menjadi faktor penghambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. AS yang mulai masuk siklus pemilihan presiden juga sedikit banyak memberikan pengaruh kepada dinamika ekonomi nasional.

Selain itu, imbas dari gejolak ekonomi pada 2018 dan 2019 juga tetap akan terasa tahun ini. Sri Mulyani menyebutkan masih banyak negara di dunia yang tidak memiliki ruang fiskal dan moneter memadai untuk menjawab tantangan ekonomi di tahun ini.

Oleh karena itu, menurutnya, sudah tidak mengherankan jika Bank Dunia pada Januari 2020 sudah melakukan revisi atas pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini. Bank Dunia melakukan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini dari awalnya 2,7% diturunkan menjadi 2,5%.

Baca Juga:
PMK Baru, Susunan Organisasi Ditjen Pajak (DJP) Berubah Jadi Begini

“Jadi risiko yang muncul di 2020 akan tetap dinamis seperti yang ada di 2019," paparnya.

Berkaca kepada kondisi tersebut, sambung Sri Mulyani, otoritas fiskal akan menggunakan semua instrumen yang tersedia untuk menjaga ekonomi tetap tumbuh. Selain ingin menjaga stabilitas, target lain yang dipatok ialah meningkatan laju pertumbuhan ekonomi pada tahun fiskal 2020.

“Di sisi lain, kita sudah lihat di 2018 dan 2019, di tengah gejolak global kita masih bisa menjaga pertumbuhan ekonomi dari sisi dalam negeri. Namun, kan kita sebagai negara mau perbaiki performance ekonomi," imbuhnya. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 10 Januari 2025 | 12:00 WIB RPJMN 2025-2029

Rancangan Awal RPJMN, Tax Ratio Ditarget 11,49-15,01 Persen di 2029

Kamis, 09 Januari 2025 | 19:05 WIB PMK 124/2024

PMK Baru, Susunan Organisasi Ditjen Pajak (DJP) Berubah Jadi Begini

Kamis, 09 Januari 2025 | 17:04 WIB PMK 124/2024

Peraturan Baru, Competent Authority di Bidang Perpajakan Berubah

Kamis, 09 Januari 2025 | 16:39 WIB PMK 124/2024

Sri Mulyani Rilis Peraturan Baru Organisasi dan Tata Kerja Kemenkeu

BERITA PILIHAN
Jumat, 10 Januari 2025 | 20:35 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Cukai Minuman Manis Paling Cepat Diterapkan di Semester II/2025

Jumat, 10 Januari 2025 | 20:15 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Ini Alasan Pemerintah Tak Masukkan Target Cukai Plastik di APBN 2025

Jumat, 10 Januari 2025 | 17:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Beberkan Jumlah WP yang Sudah Berhasil Bikin Faktur Lewat Coretax

Jumat, 10 Januari 2025 | 17:00 WIB KEMENTERIAN KEUANGAN

Tangani PNBP, Kemenkeu akan Bentuk Dua Direktorat Baru

Jumat, 10 Januari 2025 | 16:00 WIB KONSULTASI PAJAK

Ekspor Jasa Maklon Mainan Anak, Bagaimana Perlakuan PPh-nya?

Jumat, 10 Januari 2025 | 15:21 WIB CORETAX SYSTEM

Banyak WP Kesulitan Pakai Coretax, Begini Keterangan Lengkap DJP

Jumat, 10 Januari 2025 | 14:40 WIB PENG-1/PJ.09/2025

DJP Rilis Pengumuman, Imbau Masyarakat Waspadai Modus Penipuan