PER-1/BC/2024

Simak! DJBC Rilis Aturan Soal Tata Cara Penetapan Tarif Cukai MMEA

Dian Kurniati | Selasa, 16 Januari 2024 | 14:29 WIB
Simak! DJBC Rilis Aturan Soal Tata Cara Penetapan Tarif Cukai MMEA

Laman muka dokumen PER-1/BC/2024.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) menerbitkan Perdirjen Nomor PER-1/BC/2024 mengenai tata cara penetapan tarif cukai minuman mengandung etil alkohol (MMEA).

PER-1/BC/2024 dirilis sebagai pelaksana PMK 160/2023 yang mengubah ketentuan mengenai tarif cukai etil alkohol, MMEA, dan konsentrat yang mengandung etil alkohol. Perubahan tersebut dilakukan untuk lebih memberikan kepastian hukum.

"Untuk lebih memberikan kepastian hukum, meningkatkan pelayanan, dan tertib administrasi, perlu melakukan penyempurnaan terhadap ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penetapan tarif cukai minuman yang mengandung etil alkohol," bunyi salah satu pertimbangan PER-1/BC/2024, dikutip pada Selasa (16/1/2024).

Baca Juga:
Kebijakan Cukai Rokok dalam 10 Tahun Pemerintahan Jokowi

PER-1/BC/2024 menyatakan tarif cukai MMEA ditetapkan dengan menggunakan jumlah dalam rupiah untuk setiap satuan MMEA. Besaran tarif cukai MMEA didasarkan pada kandungan etil alkohol (EA) dan satuan volume MMEA yang dihitung dalam satuan liter.

MMEA dapat berasal dari produksi dalam negeri atau berasal dari luar negeri atau impor. Sebagaimana ditetapkan dalam PMK 160/2023, MMEA golongan A (kadar EA sampai dengan 5%) baik produksi dalam negeri maupun produksi luar negeri/impor dikenakan tarif cukai Rp16.500 per liter.

Kemudian, MMEA golongan B (kadar EA lebih dari 5% sampai dengan 20%) produksi dalam negeri dikenakan tarif cukai Rp42.500 per liter. Lalu, MMEA golongan B produksi luar negeri/impor dikenakan tarif cukai Rp53.000 per liter.

Baca Juga:
Plastik Bakal Kena Cukai, UMKM Ingin Pemerintah Beri Produk Alternatif

Terakhir, MMEA golongan C (kadar EA lebih dari 20% sampai dengan 55%) produksi dalam negeri dikenakan tarif cukai Rp101.000 per liter. Adapun MMEA golongan C produksi luar negeri/impor dikenakan tarif cukai Rp152.000 per liter.

Pasal 5 PER-1/BC/2024 menjelaskan kepala kantor akan menetapkan tarif cukai MMEA dengan menerbitkan keputusan mengenai penetapan tarif cukai MMEA. Penetapan tarif cukai MMEA ini didasarkan atas golongan, isi per kemasan, dan merek yang diproduksi atau diimpor.

Keputusan kepala kantor dapat memuat lebih dari satu sekuens merek. Keputusan mengenai penetapan tarif cukai MMEA tersebut terdiri atas penetapan tarif cukai MMEA, dalam hal pengusaha pabrik atau importir akan memproduksi atau mengimpor MMEA; atau penetapan kembali tarif cukai MMEA, dalam hal terdapat perubahan kebijakan tentang tarif cukai MMEA.

Baca Juga:
Klub Malam di Negara Ini Sepi, Cukai Miras Diusulkan Ditangguhkan

"Penetapan tarif cukai MMEA ... bertujuan untuk menjalankan peraturan menteri yang mengatur mengenai tarif cukai EA, MMEA, dan konsentrat yang mengandung etil alkohol yang sifatnya administratif fiskal dan bukan merupakan pelindungan kepemilikan atas suatu merek," bunyi Pasal 6 PER-1/BC/2024.

Untuk mendapatkan penetapan tarif cukai MMEA, pengusaha pabrik/importir harus mengajukan permohonan kepada kepala kantor sebelum memproduksi atau mengimpor MMEA. Permohonan dibuat dengan melampirkan contoh etiket/label kemasan penjualan eceran dan hasil uji kadar EA yang menunjukan bahwa kadar EA dalam MMEA yang diuji berada pada rentang golongan tarif cukai yang sama dengan kadar EA dalam permohonan dan dalam etiket/label kemasan penjualan eceran.

Permohonan penetapan tarif cukai MMEA ini disampaikan dalam bentuk data elektronik atau tulisan di atas formulir. Nantinya, kepala kantor akan menyetujui atau menolak permohonan penetapan tarif cukai dalam jangka waktu paling lama 3 hari kerja terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap.

Baca Juga:
Tekan Gap dengan Harga di Pasaran, HJE Rokok Direncanakan Naik

Peraturan ini turut mengatur soal penetapan kembali tarif cukai MMEA dalam hal terjadi perubahan kebijakan besaran tarif cukai MMEA dari PMK. Kepala kantor akan menetapkan kembali tarif cukai MMEA tanpa didahului permohonan dari pengusaha pabrik/importir.

Guna memastikan kesesuaian antara kadar EA dalam MMEA yang diproduksi atau yang diimpor dan golongan MMEA yang ditetapkan dalam keputusan penetapan tarif cukai MMEA, dilakukan pengujian kadar EA dalam MMEA milik pengusaha pabrik/importir secara berkala berdasarkan manajemen risiko. Pengujian ini dilakukan oleh direktur teknis dan fasilitas cukai.

Di sisi lain, kepala kantor dapat mencabut keputusan mengenai penetapan tarif cukai MMEA dengan menerbitkan keputusan pencabutan penetapan tarif cukai MMEA.

Baca Juga:
DJBC Sebut Kenaikan HJE Rokok Jadi Jalan Tengah yang Ideal

Kepala kantor menerbitkan keputusan pencabutan penetapan tarif cukai MMEA dalam hal pengusaha pabrik/importir mengajukan permohonan pencabutan; pengusaha pabrik/importir melanggar ketentuan perdagangan barang kena cukai; nomor pokok pengusaha barang kena cukai (NPPBKC) pengusaha pabrik/importir dicabut berdasarkan alasan yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; atau terdapat keputusan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap atas terjadinya persengketaan merek.

"Pengusaha pabrik/importir yang memproduksi atau mengimpor MMEA yang tidak memiliki penetapan tarif cukai dikenakan penurunan nilai profil risiko pengusaha pabrik/importir," bunyi Pasal 12 PER-1/BC/2024.

Pada saat PER-1/BC/2024 berlaku, PER-26/BC/2018 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. PER-1/BC/2024 mulai berlaku pada tanggal ditetapkan 3 Januari 2024. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 17 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kebijakan Cukai Rokok dalam 10 Tahun Pemerintahan Jokowi

Rabu, 09 Oktober 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Plastik Bakal Kena Cukai, UMKM Ingin Pemerintah Beri Produk Alternatif

Minggu, 29 September 2024 | 10:00 WIB AUSTRALIA

Klub Malam di Negara Ini Sepi, Cukai Miras Diusulkan Ditangguhkan

Kamis, 26 September 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Tekan Gap dengan Harga di Pasaran, HJE Rokok Direncanakan Naik

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja