BADAN PUSAT STATISTIK

Setelah Beras, Kini Bensin Kerek Inflasi Bulanan

Redaksi DDTCNews | Selasa, 03 April 2018 | 09:54 WIB
Setelah Beras, Kini Bensin Kerek Inflasi Bulanan

JAKARTA, DDTCNews - Pada dua bulan pertama 2018, fluktuasi harga beras menjadi penyumbang utama angka inflasi. Kini pasca kenaikan harga bahan bakar khusus jenis Pertamax, Pertamax Turbo dan Pertalite, bensin menjadi pengerek inflasi bulan Maret 2018.

Seperti yang diketahui, pada Januari 2018 inflasi tercatat 0,62% di mana komponen pengeluaran bahan makanan tingkat inflasinya 2,34% dengan andil 0,48%. Dari situ, harga beras andilnya 0,24%, kemudian disusul oleh daging ayam ras andilnya 0,07%, ikan segar 0,05%, cabai rawit 0,04%, cabai merah 0,03%, dan beberapa sayuran 0,01%.

Kemudian Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan Maret 2018 sebesar 0,20%. Ada dua faktor besar yang mendorong terjadinya inflasi pada bulan ketiga ini.

Baca Juga:
Inflasi Juni 2024 Capai 2,51 Persen, Menurun dari Bulan Lalu

"Penyebab utama adalah kenaikan harga bumbu-bumbuan dan bensin," kata Kepala BPS Suhariyanto, Senin (2/4).

Kenaikan harga BBM non-subsidi tersebut mengerek kelompok pengeluaran harga Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan yang mengalami inflasi hingga 0,28%, dengan andil terhadap inflasi umum sebesar 0,05%.

"Andil kenaikan bensin ini besar dalam kenaikan inflasi, meski tidak sebesar beras," ungkapnya.

Baca Juga:
Data BPS: Pengeluaran Pemerintah dan LNPRT Tumbuh Double Digit

Kenaikan pertalite yang terjadi pada pertengahan Maret ini berpotensi masih memberikan pengaruh pada inflasi pada bulan April. Pasalnya, jenis bahan bakar ini paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat.

"Kenaikan harga pertamax sebesar Rp300 dan pertamax turbo di akhir Februari masih terasa dampaknya di Maret 2018, ditambah kenaikan harga Pertalite Rp200 di pertengahan Maret 2018," terang Suhariyanto. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 01 Juli 2024 | 11:34 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Inflasi Juni 2024 Capai 2,51 Persen, Menurun dari Bulan Lalu

Senin, 06 Mei 2024 | 16:38 WIB KINERJA EKONOMI KUARTAL I/2024

Data BPS: Pengeluaran Pemerintah dan LNPRT Tumbuh Double Digit

Kamis, 02 Mei 2024 | 12:00 WIB INFLASI TAHUNAN

Inflasi Turun Jadi 3 Persen pada April 2024, Ini Kata BPS

Senin, 06 November 2023 | 13:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Konsumsi dan Investasi Masih Jadi Penyumbang Terbesar Ekonomi

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN