PERTUMBUHAN EKONOMI

Inflasi Juni 2024 Capai 2,51 Persen, Menurun dari Bulan Lalu

Dian Kurniati | Senin, 01 Juli 2024 | 11:34 WIB
Inflasi Juni 2024 Capai 2,51 Persen, Menurun dari Bulan Lalu

Plt. Sekretaris Utama BPS Imam Machdi saat memberikan paparan.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada Juni 2024 mencapai 2,51% atau lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 2,84%.

Plt. Sekretaris Utama BPS Imam Machdi mengatakan kelompok pengeluaran dengan andil terbesar untuk inflasi tahunan pada Juni 2024 adalah makanan, minuman, dan tembakau.

"Komoditas yang memberikan andil inflasi kelompok ini antara lain beras, cabai merah, dan sigaret kretek mesin," katanya, Senin (1/7/2024).

Baca Juga:
Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Imam menuturkan angka inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencapai 4,95% dan memberikan andil sebesar 1,4% terhadap inflasi umum.

Komoditas lain di luar kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang juga memberikan andil inflasi cukup signifikan antara lain emas perhiasan, tarif angkutan udara, dan nasi dengan lauk.

Di sisi lain, terdapat kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu informasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Kelompok pengeluaran ini mengalami deflasi 0,18%.

Baca Juga:
Beban Pajak Minimum Global Bisa Ditekan dengan SBIE, Apa Itu?

Lebih lanjut, inflasi pada komponen inti mencapai 1,9% dengan andil sebesar 1,22%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen inti di antaranya emas perhiasan, gula pasir, dan nasi dengan lauk.

Kemudian, komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi 1,68%, dengan andil 0,33%. Adapun komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen ini antara lain sigaret kretek mesin (SKM), tarif angkutan udara, dan sigaret kretek tangan (SKT).

Selanjutnya, komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 5,96% dengan andil 0,96%. Dari komponen harga bergejolak, komoditas yang dominan memberikan andil inflasi antara lain beras, cabai merah, dan bawang merah.

Imam menjelaskan seluruh provinsi di Indonesia tercatat mengalami inflasi pada Juni 2024. Inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan sebesar 5,65% dan inflasi terendah di Papua Barat Daya sebesar 1,26%. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Beban Pajak Minimum Global Bisa Ditekan dengan SBIE, Apa Itu?

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Masyarakat Nonpeserta BPJS Bisa Ikut Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Jumat, 24 Januari 2025 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Pajak Minimum Global Bikin Iklim Investasi Lebih Sehat

BERITA PILIHAN
Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Beban Pajak Minimum Global Bisa Ditekan dengan SBIE, Apa Itu?

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Pajak atas Biaya Overhead dari Luar Negeri

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:10 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Dibuka! Batch Terbaru Pelatihan Intensif Transfer Pricing DDTC Academy

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Masyarakat Nonpeserta BPJS Bisa Ikut Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Jumat, 24 Januari 2025 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Pajak Minimum Global Bikin Iklim Investasi Lebih Sehat

Jumat, 24 Januari 2025 | 15:30 WIB PROFIL PERPAJAKAN KONGO

Seputar Aturan Perpajakan Kongo, PPN-nya Pakai Skema Multi-Tarif

Jumat, 24 Januari 2025 | 14:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Hadiri Acara WEF, Trump Tawarkan Tarif Pajak 15 Persen untuk Investor