PAJAK RAKSASA DIGITAL

Senator AS: Pajak Digital UE Diskriminatif

Kurniawan Agung Wicaksono | Senin, 22 Oktober 2018 | 10:04 WIB
Senator AS: Pajak Digital UE Diskriminatif

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews – Senator Amerika Serikat menganggap rencana pajak digital Uni Eropa akan mendiskriminasi perusahaan asal Negeri Paman Sam. Mereka mendesak agar Uni Eropa menunggu kesepakatan global yang dijanjikan OECD pada tahun depan.

Desakan itu diungkapkan Orrin Hatch dan Ron Wyden, sebagai Ketua dan Anggota Senior Komite Keuangan Senat Amerika Serikat (AS), melalui surat tertanggal 13 Oktober 2018. Surat itu dilayangkan kepada Presiden Komisi Eropa dan Dewan Eropa.

Mereka memperingatkan adanya kekhawatiran signifikan yang berkembang di komunitas bisnis AS tentang pajak digital Uni Eropa (UE). Mereka menyebut proposal kontroversial ini dirancang untuk mendiskriminasi perusahaan AS.

Baca Juga:
Australia ‘Paksa’ Raksasa Teknologi Berbagi Pendapatan dengan Media

“Dan akan menciptakan penghalang perdagangan transatlantik baru yang signifikan. Itu diskriminatif,” tulis mereka dalam surat tersebut, seperti dikutip dari The Irish Time, Senin (22/10/2018).

Padahal, menurut mereka, UE dan AS saat ini tengah berdiskusi untuk mengurangi hambatan perdagangan. Apalagi, Irlandia sebelumnya berpendapat langkah-langkah UE akan merusak daya saing Eropa dan memperparah ketegangan perdagangan dengan AS.

Seperti diketahui, proposal pajak sementara (interim) 3% pada pendapatan perusahaan digital besar menjadi kebijakan sementara sebelum ada kesepakatan dari OECD. Namun, proposal ini ditentang oleh Irlandia dan sejumlah negara anggota lainnya.

Baca Juga:
DJP Tunjuk Amazon Jepang Hingga Huawei Jadi Pemungut PPN PMSE

Dalam surat tersebut, senator memperingatkan potensi pelanggaran prinsip yang sudah dipegang lama bahwa pajak terhadap perusahaan multinasional harus berbasis laba, bukan pendapatan. Rencana UE juga akan memunculkan masalah pemajakan berganda.

Para senator AS ini mendesak UE agar menunggu pendekatan umum OECD yang berlaku secara global. Kendati demikian, Prancis dan Komisi Eropa masih berharap adanya dukungan penuh terhadap proposal rencana pajak perusahaan digital itu pada Desember 2018.

Seperti diberitakan sebelumnya, renana pajak hanya akan berlaku untuk perusahaan dengan total pendapatan tahunan dari seluruh dunia senilai €750 juta (sekitar Rp13,1 triliun) atau lebih dan yang memiliki pendapatan kena pajak tahunan Uni Eropa senilai €50 juta (sekitar Rp873,1 miliar).

Baca Juga:
Trump Langsung Kenakan Bea Masuk Impor dari Meksiko, Kanada, dan China

Ini akan diterapkan pada pendapatan yang dihasilkan dari iklan bertarget pengguna, transmisi data yang telah dikumpulkan, serta jejaring sosial yang dapat mengarah pada pasokan barang atau layanan.

Komisioner Urusan Ekonomi Pierre Moscovici telah berulang kali menegaskan proposal tersebut bukan pajak GAFA [Google, Apple, Facebook dan Amazon] atau proposal pajak anti-AS yang akan menargetkan perusahaan atau negara manapun. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 12 Desember 2024 | 17:55 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Tunjuk Amazon Jepang Hingga Huawei Jadi Pemungut PPN PMSE

Minggu, 01 Desember 2024 | 15:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Ancam BRICS dengan Bea Masuk 100 Persen, Ternyata Ini Sebabnya

Sabtu, 30 November 2024 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Langsung Kenakan Bea Masuk Impor dari Meksiko, Kanada, dan China

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan