RESESI EKONOMI

Segini Proyeksi Kontraksi Ekonomi RI versi Danareksa

Muhamad Wildan | Rabu, 04 November 2020 | 18:01 WIB
Segini Proyeksi Kontraksi Ekonomi RI versi Danareksa

Pemandangan kawasan Bundaran Thamrin, Jakarta. Danareksa Research Institute memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III/2020 akan mengalami kontraksi hingga -2,48% (yoy). (Foto: Antara)

JAKARTA, DDTCNews - Danareksa Research Institute memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III/2020 akan mengalami kontraksi hingga -2,48% (yoy).

Meski masih terkontraksi bila dibandingkan dengan kuartal III/2019, Danareksa memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 6,15% (qtq) apabila dibandingkan dengan kuartal II/2020.

"Relaksasi pembatasan sosial menyebabkan naiknya mobilitas dan aktivitas perekonomian. Program pemulihan ekonomi dalam bentuk perlindungan sosial mendorong aktivitas ekonomi," tulis Chief Economist Danareksa Research Institute Moekti P. Soejachmoen dalam risetnya, Rabu (4/11/2020).

Baca Juga:
Target Penerimaan Pajak 2023 Turut Pertimbangkan Risiko Resesi Global

Konsumsi rumah tangga tercatat mengalami perbaikan bila dibandingkan dengan kuartal II/2020, meski tidak sebaik tingkat konsumsi rumah tangga pada situasi normal sebelum pandemi Covid-19.

Danareksa Research Institute mencatat rata-rata penjualan ritel meningkat 0,85% (qtq), meski masih terkontraksi hingga -9,64% (yoy). Konsumsi rumah tangga yang lemah tercermin pada rendahnya inflasi pada kuartal III/2020 yang setiap bulannya justru mengalami deflasi.

Dalam hal investasi, Danareksa Research Institute mencatat adanya peningkatan investasi barang modal sebesar 14,88% (qtq). Meski bertumbuh secara kuartalan, investasi barang modal masih terkontraksi -24,9% (yoy) bila dibandingkan dengan kuartal III/2019.

Baca Juga:
Resesi Tak Terhindarkan, Ekonomi Diproyeksi Pulih Total pada 2023

Meski terdapat sedikit perbaikan dalam hal konsumsi rumah tangga dan investasi, Danareksa Research Institute mencatat belum ada perbaikan yang signifikan pada aktivitas ekspor dan impor pada kuartal III/2020.

Rendahnya aktivitas ekspor dan impor tercermin dari permintaan sektor manufaktur yang masih rendah. Danareksa Research Institute mencatat permintaan kredit sektor manufaktur pada Agustus 2020 tumbuh 0,15% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan Juni 2020 yang 1,23% (yoy).

Dengan faktor-faktor ini, Danareksa Research Institute memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2020 akan terkontraksi -2,48% (yoy) dengan pertumbuhan setahun penuh pada akhir tahun sebesar -0,99% (yoy) hingga -1,99% (yoy).

"Pemulihan ekonomi akan sangat bergantung pada optimisme masyarakat untuk kembali menjalankan aktivitas ekonomi setara dengan level sebelum pandemi. Pemulihan perlu didukung oleh vaksin Covid-19 dan implementasi program PEN yang efektif," tulis Moekti. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 23 September 2020 | 16:58 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Resesi Tak Terhindarkan, Ekonomi Diproyeksi Pulih Total pada 2023

Selasa, 22 September 2020 | 17:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Penerimaan Pajak Negara Bagian AS Mulai Tumbuh

Selasa, 22 September 2020 | 11:05 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Terbaru, Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi Indonesia Masuk Zona Resesi

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN