JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2019 sebagai implikasi depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang disepakati sebesar Rp15.000 per dolar AS.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dengan berubahnya asumsi nilai tukar rupiah dari Rp14.500 menjadi Rp15.000 menimbulkan implikasi terhadap indikator lain dalam asumsi makro. Salah satu yang berubah adalah pertumbuhan ekonomi.
"Ini yang membedakan untuk tahun depan di mana growth kita proyeksikan ada di 5,12%, lebih rendah dari perkiraan awal di 5,3%," katanya di rapat Banggar DPR, Selasa malam (16/10/2018).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebutkan penurunan proyeksi tersebut tidak bisa dilepaskan dari ikut tergerusnya dua motor penggerak ekonomi. Proyeksi pemerintah komponen investasi dan konsumsi rumah tangga akan turun akibat pelemahan rupiah.
Kompenen investasi misalnya, dalam proyeksi awal pemerintah dipatok sebesar 6,95%. Kemudian dengan perubahan asumsi nilai tukar menjadi Rp15.000, levelnya diproyeksikan turun menjadi 6,51%.
Berlanjut kepada komponen konsumsi rumah tangga yang juga ikut turun dari proyeksi awal sebesar 5,08% menjadi 5,07% di 2019. Sementara itu, kinerja ekspor diteropong akan stagnan meski punya keunggulan komparatif dari pelemahan rupiah.
Proyeksi awal pemerintah untuk ekspor di 2019 tercatat tumbuh sebesar 6,28%. Melalui penyesuaian nilai tukar, outlook kemudian naik tipis menjadi 6,73%.
"Untuk tahun depan diperkirakan melemah karena adanya potensi perang dagang sehingga ekspor sepertinya tidak akan melonjak di atas 7% tetap tetap di kisaran 6,28%," terangnya.
Implikasi ini yang kemudian membuat Badan Anggaran urung meloloskan postur sementara APBN 2019 dengan penyesuaian asumsi nilai tukar menjadi Rp15.000 per dolar AS.
Agenda pembahasan akan berlanjut Rabu, (17/10/2018) untuk membedah secara mendalam postur APBN 2019 dengan rupiah yang dipatok pada level Rp15.000.
"Kita sudah setujui asumsi dasar ekonomi makro 2019 sudah selesai pesannya ke pemerintah rapat saya skors sampai besok jam 10 khusus pembahasan postur," sambung pimpinan Rapat Banggar Said Abdullah. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.