JAKARTA, DDTCNews – Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal II/2016 menorehkan angka 5,18%, meningkat dibandingkan dengan posisi kuartal I/2016 yang hanya 4,91%. Capaian itu lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun 2015 lalu sebesar 4,66%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan secara akumulatif pertumbuhan ekonomi semester I/2016 mencapai 5,04% masih lebih rendah dibandingkan target pertumbuhan yang dipatok dalam APBN-P 5,2%.
“Konsumsi rumah tangga yang meningkat, memberikan suntikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi triwulan II/2016. Konsumsi rumah tangga di triwulan II/2016 tumbuh 5,04%,” katanya, Jumat (5/8) seperti dikutip laman resmi Sekretariat Kabinet.
Suryamin menambahkan lonjakan konsumsi rumah tangga itu lantaran gaji 13 dan 14 yang diberikan pemerintah digunakan masyarakat untuk keperluan konsumsi saat perayaan lebaran dan persiapan menghadapi tahun ajaran baru
Konsumsi pemerintah juga naik signifikan seiring penyerapan belanja pegawai dan barang terealisasi cukup tinggi. Tercatat konsumsi pemerintah 6,28%,
Sementara, konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga di triwulan II/2016 (LNRT) mencapai 6,72%, dan pembentukan modal bruto (PMBT) 5,06%.
Dari sisi produksi, hampir semua lapangan usaha berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi. Sektor jasa keuangan dan asuransi berhasil mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 13,51%.
Kendati demikian, ekspor masih mencatatkan pertumbuhan negatif 2,73% lantaran ekspor non migas mengalami kontraksi akibat permintaan domestik di negara tujuan ekspor menurun dan rupiah terdepresiasi. Sedangkan, impor juga tumbuh negatif 3,01%.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.