PERINGKAT DAYA SAING

Peringkat Kompetitif RI Naik Kalahkan India

Awwaliatul Mukarromah | Rabu, 07 Juni 2017 | 13:42 WIB
Peringkat Kompetitif RI Naik Kalahkan India

JAKARTA, DDTCNews – Institute for Management Development (IMD), sebuah kelompok riset sekolah bisnis di Swiss, merilis laporan tahunan World Competitiveness Centre yang menempatkan Indonesia ke peringkat ke-42 di dunia.

Dari laporan ini, Indonesia naik enam peringkat dalam hal daya saing antarnegara di dunia dibandingkan sebelumnya yang berada di peringkat 48. Adapun di atas Indonesia, yakni peringkat 41 ditempati Filipina, sementara di posisi 43 dipegang Slovenia. Indonesia berhasil menyalip India yang berada di posisi 45.

Posisi Indonesia pada 2014 sebenarnya sudah berada di peringkat 37 negara paling kompetitif di dunia. Namun, memasuki 2015, Indonesia terpental menjadi di peringkat 42 dan kemudian di posisi 48 pada 2016.

Baca Juga:
Sri Mulyani Carikan Kantor untuk Kementerian Baru

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyambut baik perbaikan tersebut, namun ia mengingatkan bahwa Indonesia harus terus berbenah.

“Kita akan terus memperbaiki diri saja. Indonesia masih harus terus memperbaiki diri, kita rasanya belum paling kompetitif. Tapi, bahwa kita ada kemajuan kita bersyukur,” katanya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (5/6).

Sri Mulyani menjelaskan beberapa hal yang masih harus terus diperbaiki adalah dari sisi infrastruktur, regulasi dan kenyamanan berusaha di Indonesia.

Baca Juga:
Kepada Sri Mulyani, Prabowo Tekankan Penggunaan APBN Harus Teliti

“Masih banyak kekurangan di diri kita sendiri. Infrastruktur belum semuanya selesai. Regulasi-regulasi perlu untuk disederhanakan, kenyamanan untuk berusaha masih perlu diperbaiki,” tegasnya.

Sebagai informasi, IMD menerbitkan peringkat negara paling kompetitif di dunia setiap tahun sejak 1989. Kompilasi laporan ini menggunakan 260 indikator. Sekitar dua pertiga di antaranya berasal dari data seperti statistik ketenagakerjaan dan perdagangan nasional maupun aspek lainnya.

Kemudian dikombinasikan dengan survei pendapat dari sekitar 6.250 eksekutif yang mengukur persepsi bisnis dari isu-isu seperti korupsi, masalah lingkungan, dan kualitas hidup.

Pada tahun ini, sebanyak 63 negara masuk dalam daftar. Adapun Hong Kong menempati posisi teratas sebagai negara dengan perekonomian paling kompetitif selama dua tahun berturut-turut. Sementara posisi kedua ditempati Swiss dan Singapura yang menggeser posisi Amerika Serikat (AS) masing-masing di peringkat ketiga dan keempat. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 26 Oktober 2024 | 07:00 WIB KABINET MERAH PUTIH

Sri Mulyani Carikan Kantor untuk Kementerian Baru

Kamis, 24 Oktober 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kepada Sri Mulyani, Prabowo Tekankan Penggunaan APBN Harus Teliti

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kabinetnya Gemuk, Prabowo Minta Menteri Pangkas Kegiatan Seremonial

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:30 WIB KEMENTERIAN KEUANGAN

Daftar Lengkap Menteri Keuangan dari Masa ke Masa, Apa Saja Jasanya?

BERITA PILIHAN
Sabtu, 26 Oktober 2024 | 07:00 WIB KABINET MERAH PUTIH

Sri Mulyani Carikan Kantor untuk Kementerian Baru

Jumat, 25 Oktober 2024 | 22:15 WIB HUT KE-17 DDTC

Buku Gagasan Perpajakan Prabowo-Gibran, Wadah Kegelisahan Soal Pajak

Jumat, 25 Oktober 2024 | 22:08 WIB HUT KE-17 DDTC

Kontributor Luar Negeri Beri Testimoni terkait Buku Gagasan Perpajakan

Jumat, 25 Oktober 2024 | 21:30 WIB HUT KE-17 DDTC

Untuk Kontributor, DDTC Bagikan Buku Gagasan Perpajakan Prabowo-Gibran

Jumat, 25 Oktober 2024 | 21:15 WIB HUT KE-17 DDTC

DDTC Berikan Penghargaan untuk Pemenang Lomba dan Kontributor Buku

Jumat, 25 Oktober 2024 | 21:00 WIB HUT KE-17 DDTC

Kabinet Baru Perlu Baca Buku Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran

Jumat, 25 Oktober 2024 | 20:39 WIB HUT KE-17 DDTC

Buku Gagasan Perpajakan Ini Layak Jadi Pertimbangan Pemerintah Baru

Jumat, 25 Oktober 2024 | 20:04 WIB HUT KE-17 DDTC

Digelar, Temu Kontributor Buku Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran

Jumat, 25 Oktober 2024 | 17:00 WIB KAMUS PERPAJAKAN

Update 2024, Apa itu Wilayah Pengembangan Industri (WPI)?