PER-03/PJ/2022

PER-03/PJ/2022 Berlaku, NSFP Sebelum 2022 Tetap Harus Dikembalikan

Muhamad Wildan | Jumat, 23 September 2022 | 14:30 WIB
PER-03/PJ/2022 Berlaku, NSFP Sebelum 2022 Tetap Harus Dikembalikan

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pengusaha kena pajak (PKP) tetap perlu mengembalikan Nomor Seri Faktur Pajak (NSFP) terbitan sebelum tahun 2022 yang tidak terpakai.

Melalui akun @kring_pajak di Twitter, Ditjen Pajak (DJP) menjelaskan bahwa PER-03/PJ/2022 s.t.d.t.d. PER-11/PJ/2022 sebagai aturan terbaru tentang faktur pajak baru berlaku per April 2022. Artinya, beleid pendahulunya, yakni PER-24/2012 masih berlaku atas masa sebelum April 2022.

"Terkait pengembalian NSFP diatur di Pasal 10 PER-24/PJ/2012. NSFP yang tidak digunakan dalam suatu tahun pajak tertentu dilaporkan ke KPP bersamaan dengan SPT Masa PPN masa pajak Desember tahun pajak yang bersangkutan," tulis @kring_pajak, Jumat (23/9/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

NSFP dikembalikan menggunakan formulir yang tercantum dalam Lampiran IVF PER-24/PJ/2012. Formulir yang dimaksud adalah formulir pemberitahuan NSFP yang tidak digunakan.

Untuk diketahui, PER-03/PJ/2022 s.t.d.d PER-11/PJ/2022 telah ditetapkan oleh Dirjen Pajak Suryo Utomo pada 31 Maret 2022 dan dinyatakan berlaku sejak 1 April 2022.

Di dalam perdirjen tersebut, tidak terdapat pasal ataupun ayat yang mengatur tentang pengembalian NSFP yang tidak terpakai. Dengan demikian, mulai Masa April 2022 tidak ada kewajiban bagi PKP untuk mengembalikan NSFP tersebut.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Untuk diketahui, NSFP adalah nomor seri yang diberikan kepada PKP untuk penomoran faktur pajak. NSFP diberikan berdasarkan permintaan yang disampaikan oleh PKP baik secara elektronik maupun langsung ke KPP tempat PKP dikukuhkan.

NSFP digunakan untuk membuat faktur pajak mulai tanggal diberikannya NSFP sesuai dengan tahun peruntukan yang tercantum dalam surat pemberian NSFP. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN