KTT G-20

Pandemic Fund Diluncurkan, Dunia Bakal Lebih Siap Hadapi Pandemi

Dian Kurniati | Senin, 14 November 2022 | 09:19 WIB
Pandemic Fund Diluncurkan, Dunia Bakal Lebih Siap Hadapi Pandemi

Presiden Jokowi dalam peluncuran pandemic fund. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meluncurkan 'dana pandemi' atau pandemic fund.

Jokowi mengatakan pandemi Covid-19 telah menimbulkan tantangan berat bagi semua negara di dunia. Menurutnya, pandemic fund akan membuat dunia lebih mempersiapkan menghadapi pandemi di masa depan.

"Kita harus memastikan ketahanan komunitas internasional dalam menghadapi pandemi. Pandemi tidak boleh lagi memakan banyak korban jiwa dan pandemi tidak boleh lagi meruntuhkan sendi-sendi perekonomian global," katanya dalam peluncuran pandemic fund dalam rangkaian KTT G-20, dikutip pada Senin (14/11/2022).

Baca Juga:
Apresiasi Pembayar Pajak, Pemkot Beri Hadiah Sepeda Motor hingga Umrah

Jokowi mengatakan dalam 3 tahun terakhir dunia telah menghadapi disrupsi terberat akibat pandemi Covid-19 karena tidak memiliki arsitektur kesehatan yang andal. Oleh karena itu, Presidensi G-20 Indonesia terus mendorong penguatan arsitektur kesehatan global untuk mewujudkan sistem kesehatan global yang kuat terhadap krisis sekaligus inklusif dan berkeadilan.

Dalam jangka pendek, dunia harus mempunyai kapasitas pembiayaan untuk mencegah dan menghadapi pandemi. Kemudian, membangun ekosistem kesehatan yang tersinergikan lintas negara.

Dia menjelaskan kebutuhan pembiayaan pandemic fund mencapai US$31,1 miliar setiap tahun untuk membiayai sistem pencegahan, persiapan, dan respons terhadap pandemi di masa yang akan datang. Angka tersebut berdasarkan hasil studi World Bank dan organisasi kesehatan dunia awal tahun ini.

Baca Juga:
Kebijakan Perpajakan dalam 10 Tahun Pemerintahan Jokowi

Jokowi menyebut negara G-20 juga telah sepakat membentuk dana pandemi untuk kepentingan pencegahan, persiapan, dan respons terhadap pandemi yang dikumpulkan dari para donor dan lembaga filantropi. Menurutnya, dukungan dan kontribusi yang lebih besar masih diperlukan untuk pandemic fund tersebut.

"Selain kontribusi dana, saya mengajak semua pihak untuk mendukung beberapa inisiatif antara lain pembentukan platform koordinasi penanggulangan darurat kesehatan, berbagai data genome internasional untuk mendukung pemantauan patogen," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai pandemic fund menjadi bentuk komitmen komunikasi dan kolaborasi dari seluruh negara anggota G-20 untuk mengatasi isu kesehatan. Sejauh ini, pandemic fund telah mengumpulkan dana senilai US$1,4 miliar dari anggota G-20, negara non-G-20, dan 3 lembaga filantropis dunia.

Baca Juga:
Satu Dekade Kebijakan Perpajakan Jokowi

Beberapa negara yang juga menjanjikan kontribusi untuk pandemic fund. Menurutnya, pandemic fund tidak akan menjadi instrumen satu-satunya dalam kesiapsiagaan sistem kesehatan.

"Oleh karena itu, pandemic fund menjadi dana katalis untuk dukungan jangka panjang dari semua lembaga bilateral maupun multilateral. Kami juga berharap partisipasi dari filantropis, serta sektor swasta dapat terus didorong," katanya. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 11:00 WIB KOTA BALIKPAPAN

Apresiasi Pembayar Pajak, Pemkot Beri Hadiah Sepeda Motor hingga Umrah

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kebijakan Perpajakan dalam 10 Tahun Pemerintahan Jokowi

Rabu, 16 Oktober 2024 | 12:00 WIB KILAS BALIK PERPAJAKAN 2014-2024

Satu Dekade Kebijakan Perpajakan Jokowi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 18:21 WIB PROVINSI BALI

Lampaui Target, Bali Himpun Rp100 Miliar dari Program Pemutihan Pajak

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN