ITALIA

Pandemi Covid-19 Berlanjut, Rencana Kenaikan Tarif PPN Akhinya Batal

Redaksi DDTCNews | Jumat, 23 Juli 2021 | 19:00 WIB
Pandemi Covid-19 Berlanjut, Rencana Kenaikan Tarif PPN Akhinya Batal

Ilustrasi.

ROMA, DDTCNews – Pemerintah Italia akhirnya mengurungkan niat utnuk meningkatkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) pada tahun fiskal 2021 lantaran pandemi Covid-19 yang masih berlangsung sampai dengan saat ini.

Dewan Menteri Italia telah mengkaji rencana perubahan kebijakan PPN dari sisi tarif dan ketentuan insentif pajak. Salah satu keputusan yang sudah diambil dewan adalah membatalkan rencana kenaikan tarif PPN.

"Dewan Menteri Italia setuju untuk membuat keputusan yang mencakup pembatalan keputusan meningkatkan tarif PPN per 1 Januari 2021," tulis pemerintah dalam keterangan resmi, dikutip pada Jumat (23/7/2021).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Dewan menyebutkan rencana perubahan kebijakan PPN, khususnya menyangkut tarif sudah digodok sejak tahun fiskal 2020. Rencana awal pemerintah merombak kebijakan PPN terdiri dari dua usulan yaitu meningkatkan tarif dan mempersempit ruang insentif PPN.

Usulan pertama adalah meningkatkan tarif PPN standar sebesar 22% menjadi 25% pada pembuka tahun fiskal 2021. Tarif PPN kemudian akan naik secara bertahap menjadi 26,5% pada 1 Januari 2022.

Usulan kedua adalah mempersempit ruang insentif PPN. Pada saat ini, kebijakan tarif khusus PPN menetapkan tarif pajak sebesar 10%. Tarif insentif PPN nantinya akan naik menjadi 12% mulai 1 Januari 2021.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Pemerintahan baru dibawah kendali Perdana Menteri (PM) Mario Draghi mengubah arah kebijakan fiskal, khususnya PPN. Pandemi menjadi alasan utama pemerintah mengurungkan niat meningkatkan tarif PPN dan mengurangi dosis insentif.

"Keputusan ini didasarkan pada langkah untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19. Akibatnya, tarif PPN tetap sama di Italia pada 2021 dan di masa mendatang," sebut pemerintah seperti dilansir globalvatcompliance.com. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN