Jurnalis Papua dan Maluku pemenang teritorial Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) tahun 2022 mengunjungi Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Lahendong, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Rabu (18/1/2023). ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/foc.
JAKARTA, DDTCNews - Panas bumi menjadi sumber energi andalan bagi pemerintah dalam mencapai target bauran energi baru terbarukan (EBT) dalam porsi energi mix nasional. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat proporsi EBT dalam bauran energi nasional hingga akhir 2024 mencapai 14,1%.
Dirjen EBT dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Eniya Listiyani Dewi menjelaskan peningkatan proporsi pemanfaatan sumber EBT dalam bauran energi nasional memang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
"Saat ini pemanfaatan EBT dalam bauran energi nasional dilaporkan ke saya sebesar 13,9%. Dengan Commercial Operation Date dan Sertifikat Laik Operasi beberapa proyek panas bumi di bulan Desember ini diharapkan akan terjadi peningkatan bauran EBT hingga 14,1%," kata Eniya, Selasa (17/12).
Beberapa proyek panas bumi yang diharapkan dapat beroperasi pada akhir tahun ini, antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Merapi (41 MW), yang telah memperoleh SLO pada 15 Desember, serta PLTP Salak Binari (15 MW) dan PLTP Ijen (45 MW).
"Dengan masuknya PLTP Sorik Merapi, yang terdiri dari 91 MW, dengan 50 MW di antaranya sudah COD dan sisanya 41 MW tinggal menunggu Amdal, kami optimistis kontribusi bauran EBT akan meningkat secara signifikan," ujar Eniya.
Eniya juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo sangat fokus pada peningkatan proporsi energi terbarukan dalam bauran energi mix nasional. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang mendorong percepatan perizinan dan pengoperasian pembangkit energi terbarukan.
"Saya melihat potensi geotermal (panas bumi) masih sangat besar dan merupakan low hanging fruit untuk mencapai lebih banyak COD, selain dari PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) yang terus kami dorong. PLTS apung dan atap, serta pembangkit listrik tenaga air dan angin juga menjadi prioritas kami," kata Eniya.
Saat ini sudah ada 3 perusahaan yang berencana melanjutkan investasi di sektor energi angin di Indonesia. Kementerian ESDM, ujarnya, sudah meminta mereka untuk melakukan studi lebih lanjut.
Panas bumi memang memiliki potensi besar untuk mempercepat tercapainya target bauran energi terbarukan. Pemerintah menegaskan komitmennya untuk memaksimalkan pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi yang ramah lingkungan dan memiliki tingkat keandalan tertinggi.
Hingga saat ini, kontribusi listrik yang dihasilkan dari panas bumi telah mencapai 5% dari total bauran energi nasional, atau sekitar 40% dari bauran EBT. Energi panas bumi juga memainkan peran penting dalam mendukung upaya dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan Indonesia.
Sejak 2014, kapasitas terpasang PLTP telah meningkat sebesar 1,2 GW, sehingga total kapasitas terpasang panas bumi Indonesia kini mencapai 2,6 GW. Hal ini setara dengan 11% dari total potensi panas bumi Indonesia, menjadikannya sebagai produsen listrik panas bumi terbesar kedua di dunia, dengan kontribusi sebesar 5,3% terhadap bauran energi nasional.
Hingga 2024, pemerintah telah mengidentifikasi 362 titik potensi panas bumi dengan kapasitas total 23,6 GW. Selain itu, telah disiapkan sebanyak 62 Wilayah Kerja Panas Bumi dan 12 Wilayah Penugasan untuk Survei Pendahuluan dan Eksplorasi Panas Bumi yang masih aktif hingga saat ini. Ini menjadi landasan strategis dalam mendorong lebih banyak investasi dan pengembangan energi panas bumi di Indonesia. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.