KANADA

Pajak Karbon Diproyeksi Sulut Ledakan Pekerjaan Konstruksi, Kok Bisa?

Redaksi DDTCNews | Rabu, 15 Mei 2019 | 10:43 WIB
Pajak Karbon Diproyeksi Sulut Ledakan Pekerjaan Konstruksi, Kok Bisa?

Ilustrasi pekerja konstruksi.

JAKARTA, DDTCNews – Pajak atas karbon diproyeksi akan berdampak pada munculnya ledakan pekerjaan di sektor konstruksi.

The Smart Prosperity Institute dalam laporan terbaru memperkirakan ada gelombang investasi baru di sektor konstruksi pada 2025. Dengan proyeksi aliran investasi senilai US$2,5 miliar, ada potensi sebanyak 19.000 pekerjaan tambahan. Industri konstruksi saat ini mewakili 14% PDB Kanada.

“Harga karbon yang tinggi mendorong rumah tangga dan perusahaan untuk menurunkan emisi mereka agar terhindar dari pajak. Seseorang harus membangun semua pabrik baru ini,” kata Mike Moffatt, Direktur Senior Kebijakan dan Inovasi yang juga penulis laporan tersebut, seperti dikutip pada Rabu (15/5/2019).

Baca Juga:
Demi Industri Pionir, Periode Tax Holiday Dipastikan akan Diperpanjang

Dia memberi contoh dengan harga karbon yang lebih tinggi, batubara menjadi sangat mahal. Dengan demikian, aka nada penggantian pembangkit energi dari batubara menjadi energi terbarukan seperti matahari, angin, air, dan gas alam yang memiliki jejak karbon lebih rendah dibandingkan batubara.

Moffat juga melihat akan adanya peningkatan aktivitas pembongkaran atau renovasi, terutama bangunan tua, rumah, pabrik, dan gedung perkantoran. Bangunan baru nantinya, sambung dia, memang lebih rumit karena dirancang agar hemat energi.

“Kami juga melihat ada sedikit penambahan beberapa komponen baik dari rumah maupun perusahaan. Secara khusus, kami melihat banyak pemasangan sistem pemanas dan pendingin,” imbuhnya.

Baca Juga:
Mendorong Penerapan Paket Kebijakan Pajak Hijau

Munculnya ledakan pekerjaan sektor konstruksi ini diperkirakan akan lebih banyak terjadi di Saskatchewan. Selanjutnya, beberapa wilayah juga mendapatkan porsinya, seperti Quebec, Ontario, New Brunswick, Alberta, dan British Columbia.

Seperti dilansir Yahoo Finance Canada, Moffatt memproyeksi ada 20.500 pekerjaan baru yang tercipta di sektor ekonomi lainnya sebagai hasil dari pajak karbon. Selain itu ada peluang global senilai US$26 triliun dalam pertumbuhan ekonomi yang bersih (clean growth). (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 07 Oktober 2024 | 09:05 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Demi Industri Pionir, Periode Tax Holiday Dipastikan akan Diperpanjang

Minggu, 06 Oktober 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pajak Karbon Belum Berlaku, Kebijakan Disinsentif Bisa Lewat Pasar

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:15 WIB LOMBA MENULIS DDTCNEWS 2024

Mendorong Penerapan Paket Kebijakan Pajak Hijau

Rabu, 25 September 2024 | 16:43 WIB LOMBA MENULIS DDTCNEWS 2024

Sumber Pajak Baru Kunci Pemenuhan Janji Pemerintah Baru

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN