ITALIA

Pajak Gula dan Plastik Ditunda Hingga 2023

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 06 November 2021 | 06:00 WIB
Pajak Gula dan Plastik Ditunda Hingga 2023

Ilustrasi.

ROMA, DDTCNews - Pemerintah Italia mengumumkan rancangan APBN 2022 dengan sejumlah perubahan pada rencana kebijakan pajak.

Salah satu perubahan kebijakan yang mencolok dari rencana APBN 2022 adalah penundaan 2 jenis pajak baru. Pemerintah Italia memutuskan untuk menunda penerapan pajak gula dan pajak plastik.

"Pemerintah mengumumkan penundaan penerapan pajak gula dan pajak plastik dari 2022 menjadi 2023," tulis keterangan rencana APBN Italia 2022 dikutip pada Senin (1/11/2021).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Otoritas mengatakan rencana anggaran tahun fiskal 2022 akan segera diserahkan kepada parlemen dan Komisi Eropa. Tertundanya penerapan pajak gula dan pajak plastik memberikan waktu tambahan bagi pemerintah dan dunia usaha.

Oleh karena itu, perusahaan yang akan terkena dampak penerapan pajak gula dan pajak plastik diwajibkan mempersiapkan diri pada tahun depan. Persiapan tersebut terkait dengan identifikasi data pelaku usaha terdampak.

Kemudian, pengusaha wajib melakukan persiapan dalam penyesuaian sistem teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pajak gula dan pajak karbon. Selain itu, sistem akuntansi perusahaan juga perlu disesuaikan.

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

"Meskipun pengenalan pajak ditunda selama satu tahun, perusahaan yang terkena dampak harus terus mempersiapkan penerapannya," ujar pemerintah dilansir taxnews.ey.com.

Rencana anggaran 2022 akan dibahas oleh Parlemen Italia sepanjang November 2021. Persetujuan parlemen ditargetkan rampung pada Desember 2021. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja