BANGLADESH

Otoritas Pajak Minta Harga di Label Produk Sudah Termasuk PPN

Syadesa Anida Herdona | Senin, 06 Desember 2021 | 13:00 WIB
Otoritas Pajak Minta Harga di Label Produk Sudah Termasuk PPN

Ilustrasi.

DHAKA, DDTCNews – Otoritas pajak Bangladesh, National Board of Revenue (NBR), meminta penerbit lotere untuk tidak memungut pajak pertambahan nilai (PPN) secara terpisah.

Nilai PPN sudah harus termasuk dalam harga jual lotere yang dibeli konsumen. Di Bangladesh, lotere memang tidak kena pajak penghasilan (PPh). Namun, PPN tetap berlaku atas transaksi lotere.

"Pemain lotere tidak senang saat membeli undian lotere apabila pemungutan PPN dilakukan secara terpisah," ujar ketua NBR Abu Hena Md. Rahmatul Muneem, dikutip Senin (6/12/2021).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong pembeli lotere meminta tanda bukti pembayaran undian lotere. Cara itu bisa meningkatkan transparansi dan memastikan bahwa jumlah PPN yang tercantum benar-benar masuk ke kas negara.

Sebelumnya, NBR mengeluarkan aturan untuk tidak melakukan pemungutan PPN secara terpisah. Ketentuan tersebut mengatur bahwa dalam tanda terima penjualan lotere harus memuat jenis produk atau jasa, kuantitasnya, jumlah PPN serta bea tambahan jika ada.

Seluruhnya harus dituliskan dalam mata uang Bangladesh, taka. Harga produk termasuk PPN harus dicantumkan dalam label harga lotere. Tak hanya itu, dalam tanda terima, harga produk, jumlah PPN, dan bea tambahan juga harus disebutkan secara terpisah.

Dilansir The Business Standard, undian lotere dilakukan atas pembelian mulai 1 November hingga 30 November. Total hadiah yang ditawarkan NBR sebanyak 101. Untuk hadiah pertama hingga ketiga secara berurutan akan mendapat Tk1 lakh setara Rp16 juta, Tk50,000 (Rp8,4 juta), dan Tk25,000 (Rp4,2 juta). (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN