KOSTA RIKA

Mulai 2022, Lapisan Penghasilan Kena Pajak Terbaru Berlaku

Redaksi DDTCNews | Senin, 03 Januari 2022 | 19:30 WIB
Mulai 2022, Lapisan Penghasilan Kena Pajak Terbaru Berlaku

Ilustrasi.

SAN JOSÉ, DDTCNews – Pemerintah Kosta Rika mengubah lapisan penghasilan kena pajak atau tax bracket pada 2022 seiring dengan perkembangan kondisi perekonomian masyarakat. Perubahan kebijakan tersebut diatur dalam Keputusan No. 43363-H.

“Memutuskan mengubah bagian pendapatan yang ditetapkan dalam Pasal 33 UU PPh Nomor 7092 tanggal 21 April 1988 melalui penyesuaian sebesar 2,50%,” bunyi pertimbangan Keputusan No. 43363-H seperti dilansir Hacienda, Senin (03/1/2022).

Perusahaan dengan penghasilan di atas CRC112,07 juta atau sekitar Rp2,49 miliar akan dikenai tarif PPh sebesar 30%. Sementara itu, perusahaan yang memiliki penghasilan kurang dari jumlah tersebut akan dikenai tarif PPh yang lebih rendah.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Penghasilan hingga CRC5,28 juta dikenai tarif 5%. Lalu, penghasilan antara CRC5,28 juta hingga CRC7,93 juta dikenai tarif 10%. Penghasilan antara CRC7,93juta hingga CRC10,57 juta dikenai tarif 15%. Penghasilan antara CRC10,57 juta hingga CRC112,07 juta dikenai tarif 20%.

Pada ketentuan bracket sebelumnya, tarif pajak tertinggi hanya dikenakan atas penghasilan di atas CRC109,03 juta. Selain kelompok tarif PPh badan, pemerintah juga mengubah kelompok tarif PPh orang pribadi.

Penghasilan hingga CRC863.000 per bulan dikenai tarif 0%. Penghasilan antara CRC863.000 hingga CRC1,26 juta dikenai tarif 10%. Penghasilan antara CRC1,26 juta hingga CRC2,22 juta dikenai tarif sebesar 15%.

Kemudian, penghasilan antara CRC2,22 juta hingga CRC4,44juta dikenai tarif 20%. Penghasilan di atas CRC4,44 juta dikenai tarif 25%. Perubahan bracket tarif pajak penghasilan tersebut berlaku selama setahun, yaitu dari 1 Januari 2022 hingga 31 Desember 2022. (rizki/rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja