INGGRIS

Meski Bisa Hambat Investasi, Inggris Tetap Pertimbangkan Windfall Tax

Muhamad Wildan | Sabtu, 14 Mei 2022 | 15:00 WIB
Meski Bisa Hambat Investasi, Inggris Tetap Pertimbangkan Windfall Tax

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson berbicara dengan pemilik kios selama acara untuk mempromosikan bisnis Inggris, di Downing Street, London, Inggris, Senin (9/5/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Toby Melville/Pool/foc/sad.
 

LONDON, DDTCNews - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan pengenaan windfall tax terhadap sektor minyak dan gas (migas).

Padahal, Johnson sendiri mengakui windfall tax sesungguhnya memiliki potensi menghambat investasi. Meski demikian, pajak tersebut diperlukan untuk mendanai stimulus yang direncanakan pemerintah.

"Dampak negatif dari pajak semacam itu adalah pajak tersebut bisa menghambat investasi untuk teknologi baru atau penambahan suplai," ujar Johnson, dikutip Sabtu (14/5/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak sendiri sejak April mengatakan pengenaan windfall tax merupakan salah satu opsi yang dipertimbangkan oleh pemerintah, khususnya bila investasi yang dilakukan oleh sektor migas di Inggris tergolong minim.

"Jika investasi yang cukup tidak direalisasikan, maka tentu saja windfall tax adalah kebijakan yang kami pertimbangkan," ujar Sunak seperti dilansir bbc.com.

Bila diberlakukan, windfall tax rencananya hanya dikenakan sekali waktu atas sektor migas yang dalam beberapa bulan terakhir menikmati kenaikan laba yang masif akibat kenaikan harga komoditas tambang.

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Menurut penghitungan dari Partai Buruh, pengenaan windfall tax terhadap perusahaan migas yang beroperasi di Laut Utara akan menghasilkan tambahan penerimaan pajak senilai GBP1,95 miliar atau kurang lebih Rp34,85 triliun.

Dana yang terkumpul dari windfall tax nantinya dapat digunakan untuk menghapuskan PPN atas tagihan listrik. Harapannya, rata-rata tagihan listrik rumah tangga di Inggris dapat diturunkan senilai GBP200. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN