INDEKS HARGA KONSUMEN

Lagi, Bahan Makanan Kerek Inflasi Ramadan Tahun Ini

Redaksi DDTCNews | Senin, 10 Juni 2019 | 13:08 WIB
Lagi, Bahan Makanan Kerek Inflasi Ramadan Tahun Ini

Perkembangan performa inflasi. (data: BPS)

JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data indeks harga konsumen Mei 2019. Komponen bahan makanan tercatat menjadi penyumbang utama inflasi pada periode Ramadan tahun ini.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan indeks harga konsumen pada Mei 2019 tercatat mengalami kenaikan atau inflasi sebesar 0,68% (month to month). Dengan demikian inflasi secara tahun berjalan sebesar 1,48% dan secara tahunan sebesar 3,32%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan Ramadan tahun lalu.

“Angka inflasi ini masih terkendali,” katanya dalam konferensi pers di Kantor BPS, Senin (10/6/2019).

Baca Juga:
BI Ungkap Dampak Tarif PPN 12 Persen Terhadap Inflasi ‘Tidak Besar’

Dia menambahkan komponen bahan makanan menjadi motor utama inflasi Mei 2019. Hal tersebut terlihat dari andil bahan makanan berdasarkan kelompok pengeluaran dan dari komponen pembentuk inflasi.

Dari sisi kelompok pengeluaran, bahan makanan menjadi penyumbang terbesar inflasi dengan andil sebesar 0,43%. Setelah itu diikuti oleh kelompok makanan jadi dan transportasi yang masing-masing memberikan andil kepada inflasi sebesar 0,10%.

Selanjutnya, dari ukuran pembentuk inflasi, komponen bergejolak menjadi penyumbang utama dengan tingkat inflasi sebesar 2,18%. Sementara itu, inflasi komponen inti pada Mei 2019 tercatat sebesar 0,27% dan inflasi harga yang diatur pemerintah sebesar 0,48%.

Baca Juga:
Ada Rencana Penurunan Batas Omzet PPh Final UMKM, Ini Kata Pemerintah

Naiknya komponen bergejolak ini, menurut Suhariyanto, didorong oleh meningkatnya permintaan atas beberapa komoditas pangan seperti daging dan bumbu-bumbuan. Fenomena tersebut dianggap masih normal karena pada periode Ramadan hampir pasti diikuti dengan peningkatan permintaan.

“Jadi kenaikan ini masih wajar, dengan inflasi inti yang 3,12% (yoy) berarti kan masih di atas 3%. Jadi daya beli masih bagus dan inflasi Mei disebebkan permintaan bahan makanan yang meningkat,” imbuhnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 19 Desember 2024 | 09:43 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Ungkap Dampak Tarif PPN 12 Persen Terhadap Inflasi ‘Tidak Besar’

Rabu, 18 Desember 2024 | 08:40 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Ada Rencana Penurunan Batas Omzet PPh Final UMKM, Ini Kata Pemerintah

Selasa, 17 Desember 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Naik ke 12%, Inflasi Diperkirakan Hanya Naik 0,3 Poin Persen

Selasa, 10 Desember 2024 | 09:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Prabowo Minta Kerja Sama Pengendalian Inflasi Dilanjutkan

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar