JAKARTA, DDTCNews – Kinerja ekonomi nasional belum menunjukan progres signifikan. Diprediksi gerak pertumbuhan ekonomi tidak akan jauh-jauh dari capain tahun lalu.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang memproyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 tidak melebihi pertumbuhan ekonomi periode yang sama tahun lalu. Adapun realisasi kuartal I 2017, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01%.
"Untuk kuartal I tidak bisa lebih tinggi dari tahun lalu. Ya sudah bagus kalau sama," katanya, Senin (19/3).
Sektor pertanian dan industri perbankan menjadi salah satu faktor mandeknya pertumbuhan ekonomi di angka 5%. Namun, ia meyakini kondisi akan membaik pada kuartal II 2018.
Dari sektor pertanian, mantan Gubernur Bank Indonesia itu menjelaskan bahwa mundurnya jadwal panen jadi faktor yang menyebabkan ekonomi tumbuh stagnan.
"Kalau dilihat pertanian memang panennya bergerak sedikit lagi ke depan. Jadi tahun lalu sebenarnya sudah kembali ke Maret, April, Mei dengan puncaknya malah tahun lalu Maret dengan April sudah mencapai puncaknya," ungkap Darmin.
Kemudian dari sektor kredit juga belum menunjukan tanda perbaikan. Hal ini menyebabkan serapan kredit masih belum optimal pada awal tahun 2018.
"Kemudian indikator lain mungkin yang bisa dilihat adalah kredit. Pertumbuhan kredit memang belum pulih," tandasnya.
Seperti yang diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia kuartal I 2017 yang tumbuh 5,01% ditopang oleh harga komoditas non-migas di pasar internasional yang meningkat, kondisi perekonomian global yang meningkat, dan ekonomi negara mitra dagang Indonesia yang juga membaik. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.