PEREKONOMIAN INDONESIA

Kebijakan Skala Lokal Jadi Andalan Hadapi Perlambatan Ekonomi Global

Redaksi DDTCNews | Selasa, 14 Mei 2019 | 16:35 WIB
Kebijakan Skala Lokal Jadi Andalan Hadapi Perlambatan Ekonomi Global

Menko Perekonomian Darmin Nasution. 

JAKARTA, DDTCNews – Tren perlambatan ekonomi global diproyeksi masih terus berlanjut hingga akhir tahun fiskal 2019. Kebijakan antisipatif mulai dipikirkan pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi domestik.

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan salah satu antisipasi pemerintah adalah menelurkan kebijakan dalam skala lokal. Hal ini menjadi jurus untuk menggenjot kegiatan investasi di dalam negeri.

“Kita harus mendorong lebih banyak investasi di sektor industri dan pariwisata. Mungkin kita tidak perlu harus berpikir [kebijakan] nasional. Kita lihat saja beberapa daerah yang pas untuk mendorong pariwisata atau industri agrobisnis,” katanya usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (14/5/2019).

Baca Juga:
Rancangan Awal RPJMN, Tax Ratio Ditarget 11,49-15,01 Persen di 2029

Mantan Gubernur BI tersebut menyatakan kondisi perekonomian domestik saat ini relatif lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Menghangatnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, menurutnya, menjadi katalisator gejolak ekonomi dalam satu bulan terakhir.

Oleh karena itu, kerangka kebijakan harus dibuat secara spesifik. Hal ini krusial agar memastikan kebijakan bisa tepat sasaran untuk menarik investasi masuk terutama yang berasal dari penanaman modal luar negeri.

“Menperin sudah punya industri apa saja dalam skema industri 4.0. Sekarang kita bicarakan yang lebih presisi. Kalau kita berharap [kebijakan] yang nasional begitu kan abstrak, bisa-bisa tidak terealisasi. Kita harus berusaha lebih konkret. Jenis industri apa saja dan berapa. Jadi harus mulai spesifik,” paparnya.

Baca Juga:
PP Tak Kunjung Terbit, Pengawasan Kripto Masih Ikut Aturan Bappebti

Darmin menyakini dengan pilihan kebijakan skala lokal akan menjadi solusi di tengah situasi ekonomi yang tidak kondusif. Dengan demikian, laju pertumbuhan ekonomi dapat dijaga dalam jangka panjang.

“Artinya kita mengantisipasi pelemahan ekonomi dunia. Kita ingin ekonomi kita itu relatif baik, kalau bisa malah sedikit lebih baik dari tahun-tahun yang lalu,” imbuhnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 10 Januari 2025 | 12:00 WIB RPJMN 2025-2029

Rancangan Awal RPJMN, Tax Ratio Ditarget 11,49-15,01 Persen di 2029

Rabu, 08 Januari 2025 | 09:00 WIB KINERJA INVESTASI

Realisasi Investasi di KEK Sepanjang 2024 Capai Rp82,6 Triliun

BERITA PILIHAN
Jumat, 10 Januari 2025 | 20:35 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Cukai Minuman Manis Paling Cepat Diterapkan di Semester II/2025

Jumat, 10 Januari 2025 | 20:15 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Ini Alasan Pemerintah Tak Masukkan Target Cukai Plastik di APBN 2025

Jumat, 10 Januari 2025 | 17:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Beberkan Jumlah WP yang Sudah Berhasil Bikin Faktur Lewat Coretax

Jumat, 10 Januari 2025 | 17:00 WIB KEMENTERIAN KEUANGAN

Tangani PNBP, Kemenkeu akan Bentuk Dua Direktorat Baru

Jumat, 10 Januari 2025 | 16:00 WIB KONSULTASI PAJAK

Ekspor Jasa Maklon Mainan Anak, Bagaimana Perlakuan PPh-nya?

Jumat, 10 Januari 2025 | 15:21 WIB CORETAX SYSTEM

Banyak WP Kesulitan Pakai Coretax, Begini Keterangan Lengkap DJP

Jumat, 10 Januari 2025 | 14:40 WIB PENG-1/PJ.09/2025

DJP Rilis Pengumuman, Imbau Masyarakat Waspadai Modus Penipuan