EXPO PROFESI KEUANGAN 2019

Ini Tantangan Profesi Keuangan di Era Digital Versi Kemenkeu

Redaksi DDTCNews | Selasa, 08 Oktober 2019 | 16:00 WIB
Ini Tantangan Profesi Keuangan di Era Digital Versi Kemenkeu

Sekjen Kemenkeu Hadiyanto.

JAKARTA, DDTCNews – Peluang dan tantangan akan dihadapi secara bersamaan bagi siapa saja yang ingin berkecimpung di sektor jasa keuangan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekjen Kemenkeu Hadiyanto saat menggantikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Expo Profesi Keuangan 2019. Dalam pidatonya, Hadiyanto menyebut era digital membuka peluang dan tantangan bagi profesi di bidang keuangan.

“Dampak dari ekonomi digital bagi profesi keuangan terutama adalah adanya perubahan bisnis proses yang membuat metode konvensional dalam memberikan jasa tidak lagi sepenuhnya relevan untuk diterapkan,” katanya di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Selasa (8/10/2019).

Baca Juga:
Catat! PMK 81/2024 Ubah Aturan Mata Uang dalam Penyetoran PPN PMSE

Hadiyanto menyatakan adaptasi harus menjadi salah satu syarat mutlak bagi profesi di bidang keuangan. Menurutnya, pelaku profesi harus terus meningkatkan kapasitas diri atau long-life learning di tengah derasnya arus perubahan dalam sektor teknologi informasi.

Dengan demikian, profesi keuangan di era digital tetap memiliki nilai tambah dan daya saing bukan hanya bagi sesama pelaku profesi, melainkan juga nilai tambah dibandingkan dengan kecanggihan teknologi informasi.

“Jika Anda tidak meningkatkan pengetahuan maka Anda sekalian akan menjadi tertinggal dan bisa jadi dalam 5 tahun ke depan, jasa penilaian, akuntasi, maupun aktuaria akan digantikan oleh robot yang menggunakan sistem algoritma dalam menjalankan tugasnya,” paparnya.

Baca Juga:
Pemerintah Blokir 1.046 Situs Perdagangan Berjangka Ilegal Selama 2024

Pada sisi lain, peluang bagi pelaku profesi keuangan juga tidak kalah banyaknya dengan tantangan yang muncul. Pelaku usaha di ranah digital memiliki karakter khusus dalam menjalankan bisnisnya.

Salah satu contoh nyata dari proses bisnis ekonomi digital adalah banyaknya perusahaan digital yang memiliki valuasi usaha hingga menjadi miliaran dolar. Namun, laporan keuangannya terus berada di zona merah alias merugi. Salah satu contohnya adalah raksasa aplikasi transportasi Uber yang pada 2018 diperkirakan memiliki valuasi antara US$48 miliar hingga US$70 miliar, tapi memiliki posisi keuangan merugi dalam dua tahun terakhir.

“Pelaporan keuangan harus menyesuaikan agar dapat meng-capture data-data atau nilai-nilai nonkeuangan yang dimiliki perusahaan digital tersebut agar dapat terefleksi dalam laporan keuangan sebagai alat pengambil keputusan,” paparnya.

Sebagai informasi Expo Profesi Keuangan 2019 kali ini digelar sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Oeang ke-73. DDTC juga ikut berpartisipasi mengisi salah satu booth. Peserta yang datang ke booth DDTC dapat melihat profil DDTC secara lengkap dan juga dapat mengirimkan aplikasi lamaran magang serta lowongan perkerjaan. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 13 Januari 2025 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Permintaan Maaf Ditjen Pajak (DJP) dan Komitmen Penyempurnaan Coretax

Rabu, 08 Januari 2025 | 17:23 WIB SE-8/PPPK/2024

Untuk Akuntan Publik, Ada Surat Edaran PPPK soal Laporan PPL 2024

Jumat, 03 Januari 2025 | 08:47 WIB PMK 81/2024

Catat! PMK 81/2024 Ubah Aturan Mata Uang dalam Penyetoran PPN PMSE

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Senin, 27 Januari 2025 | 08:43 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Kantor Pajak Baru Buka Lagi 30 Januari 2025

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Senin, 27 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA PALANGKA RAYA

Bayar Pajak Sudah Serba Online, Kepatuhan WP Ditarget Membaik

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI