PEREKONOMIAN INDONESIA

Ini Syarat Ekonomi Bisa Tumbuh di Atas 5% Versi Sri Mulyani

Redaksi DDTCNews | Jumat, 12 April 2019 | 17:54 WIB
Ini Syarat Ekonomi Bisa Tumbuh di Atas 5% Versi Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani. (foto: Kemenkeu)

JAKARTA, DDTCNews – Ekonomi nasional dalam beberapa tahun terakhir tumbuh moderat di kisaran 5%. Peningkatan investasi merupakan kunci bagi Indonesia untuk mengakselerasi perekonomian sehingga laju produk domestik bruto (PDB) lebih tinggi dari 5%.

Pernyataan tersebut keluar dari Menteri Keuangan Sri Mulyani di sela-sela Spring Meeting International Monetary Fund (IMF) – World Bank Group (WBG). Dia mengatakan Indonesia masih perlu menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi kegiatan investasi.

“Jika Indonesia menginginkan pertumbuhan di atas 5%, Indonesia perlu menciptakan iklim investasi yang baik,” katanya di Washington D.C., sepertu dikutip dari laman resmi Kemenkeu, Jumat (12/4/2019).

Baca Juga:
PMK Baru, Susunan Organisasi Ditjen Pajak (DJP) Berubah Jadi Begini

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengungkapkan ada lima faktor utama untuk menciptakan iklim yang bersahabat untuk investor. Pertama, penguraian hambatan infrastruktur seperti pembangunan jalan, transportasi, pembangkit tenaga listrik, serta koneksi internet untuk ekonomi digital dan revolusi industri 4.0.

Kedua, regulasi yang mendukung investasi. Aspek peraturan kerap menjadi penghambat kegiatan investasi sehingga perbaikan terus dilakukan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah simplifikasi perizinan melalui Online Single Submission (OSS).

Ketiga, kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Tidak dapat dipungkiri, faktor SDM menjadi salah satu titik lemah Indonesia dalam menarik invetasi masuk. Dengan populasi yang padat, Indonesia memiliki banyak tenaga kerja.

Baca Juga:
Peraturan Baru, Competent Authority di Bidang Perpajakan Berubah

“Indonesia memiliki banyak tenaga kerja. Namun, untuk mendapatkan yang terlatih dan terdidik sangat terbatas di Indonesia. Kapasitas mereka belum optimal,” papar Sri Mulyani.

Keempat, reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi, sambungnya, sangat penting untuk dijalankan. Hal ini berlaku tidak hanya bagi eksekutif, tetapi juga lembaga yudisial. Dengan demikian, kepastian hukum bagi pelaku usaha akan tercipta.

Kelima, kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal ini mencakup pemberian insentif yang diharapkan mampu mendongkrak kinerja investasi dalam jangka panjang. Menurutnya, kebijakan fiskal menjadi faktor yang cukup krusial.

“Dalam bidang fiskal, pemerintah memberikan insentif pajak dan insentif belanja. Insentif pajak contohnya tax holiday, tax allowance,exemption import, dan tax free import duty,” imbuh Sri Mulyani. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 10 Januari 2025 | 20:35 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Cukai Minuman Manis Paling Cepat Diterapkan di Semester II/2025

Jumat, 10 Januari 2025 | 20:15 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Ini Alasan Pemerintah Tak Masukkan Target Cukai Plastik di APBN 2025

Jumat, 10 Januari 2025 | 17:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Beberkan Jumlah WP yang Sudah Berhasil Bikin Faktur Lewat Coretax

Jumat, 10 Januari 2025 | 17:00 WIB KEMENTERIAN KEUANGAN

Tangani PNBP, Kemenkeu akan Bentuk Dua Direktorat Baru

Jumat, 10 Januari 2025 | 16:00 WIB KONSULTASI PAJAK

Ekspor Jasa Maklon Mainan Anak, Bagaimana Perlakuan PPh-nya?

Jumat, 10 Januari 2025 | 15:21 WIB CORETAX SYSTEM

Banyak WP Kesulitan Pakai Coretax, Begini Keterangan Lengkap DJP

Jumat, 10 Januari 2025 | 14:40 WIB PENG-1/PJ.09/2025

DJP Rilis Pengumuman, Imbau Masyarakat Waspadai Modus Penipuan